Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Sejarah Islam di Indonesia sangat panjang dan kaya akan peristiwa penting yang membentuk identitas bangsa dan agama. Namun, ada sisi lain dari sejarah Islam di Indonesia yang tidak banyak diketahui dan bahkan disembunyikan oleh pemerintah dan sejarawan. Ini adalah deislamisasi penulisan sejarah Islam di Indonesia yang terjadi sejak zaman kolonial.
Asal Usul Deislamisasi Penulisan Sejarah Islam di Indonesia
Deislamisasi penulisan sejarah Islam di Indonesia bermula pada masa penjajahan Belanda. Pada saat itu, Belanda berusaha untuk menguasai Indonesia dengan cara menguasai pikiran dan hati rakyatnya. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengubah cara pandang masyarakat terhadap agama Islam.
Berbagai peristiwa penting dalam sejarah Islam di Indonesia seperti perlawanan Pangeran Diponegoro, perjuangan para ulama untuk mempertahankan ajaran Islam, dan berbagai bentuk kesenian dan budaya Islam di Indonesia dihapuskan dari catatan sejarah. Sejarah Islam diubah dan dijadikan sebagai alat propaganda untuk menguatkan ideologi kolonial Belanda.
Peran Pemerintah dalam Deislamisasi Penulisan Sejarah Islam di Indonesia
Setelah Indonesia merdeka, pemerintah juga turut berperan dalam deislamisasi penulisan sejarah Islam di Indonesia. Hal ini dilakukan karena pemerintah berusaha untuk memperkuat ideologi nasionalis dan menyatukan berbagai etnis dan agama di Indonesia.
Sejarah Islam di Indonesia yang sebenarnya, yang mencakup perjuangan para ulama dan tokoh penting Islam, seringkali dihapus dari buku-buku sejarah dan diganti dengan cerita heroik para pahlawan nasional yang berasal dari berbagai agama dan etnis. Hal ini dilakukan untuk menguatkan ideologi nasionalis dan menyatukan berbagai agama dan etnis di Indonesia.
Akibat dari Deislamisasi Penulisan Sejarah Islam di Indonesia
Akibat dari deislamisasi penulisan sejarah Islam di Indonesia adalah hilangnya rasa kebanggaan masyarakat Indonesia terhadap sejarah Islam di Indonesia. Masyarakat Indonesia tidak lagi mengetahui perjuangan para ulama dan tokoh penting Islam dalam memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan Indonesia. Sejarah Islam di Indonesia hanya dianggap sebagai bagian dari sejarah nasional, bukan sebagai identitas bangsa dan agama.
Akibat lain dari deislamisasi penulisan sejarah Islam di Indonesia adalah terjadinya distorsi dalam interpretasi ajaran Islam di Indonesia. Banyak masyarakat Indonesia yang tidak lagi memahami ajaran Islam secara utuh dan hanya mengenal ajaran Islam yang diwariskan oleh pemerintah dan sejarawan yang telah dipengaruhi oleh ideologi nasionalis.
Upaya Mengembalikan Sejarah Islam yang Sebenarnya di Indonesia
Upaya mengembalikan sejarah Islam yang sebenarnya di Indonesia telah dilakukan oleh berbagai kalangan. Beberapa ulama dan tokoh masyarakat telah berjuang untuk mengembalikan sejarah Islam yang sebenarnya ke dalam buku-buku sejarah dan media massa.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga telah berusaha untuk mengembalikan sejarah Islam ke dalam buku-buku sejarah dan media massa. Pada tahun 2019, pemerintah Indonesia meluncurkan program “Sejarah Kita” yang bertujuan untuk mengembalikan sejarah Islam ke dalam buku-buku sejarah dan media massa. Program ini diharapkan dapat membangkitkan rasa kebanggaan masyarakat Indonesia terhadap sejarah Islam di Indonesia.
Kesimpulan
Deislamisasi penulisan sejarah Islam di Indonesia adalah sebuah peristiwa penting dalam sejarah Indonesia yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia. Peristiwa ini terjadi pada masa penjajahan Belanda dan dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia setelah merdeka. Akibat dari deislamisasi penulisan sejarah Islam di Indonesia adalah hilangnya rasa kebanggaan masyarakat Indonesia terhadap sejarah Islam di Indonesia dan terjadinya distorsi dalam interpretasi ajaran Islam di Indonesia. Namun, upaya untuk mengembalikan sejarah Islam yang sebenarnya di Indonesia telah dilakukan oleh berbagai kalangan, termasuk pemerintah Indonesia. Program “Sejarah Kita” diharapkan dapat membangkitkan rasa kebanggaan masyarakat Indonesia terhadap sejarah Islam di Indonesia.