Titik Didih dan Massa Molekul Relatif dari Jenis-Jenis Isomer Senyawa Hidrokarbon Alkana, Alkena, dan Alkuna

Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon (C) dan hidrogen (H). Ada tiga jenis senyawa hidrokarbon yaitu alkana, alkena, dan alkuna. Ketiga jenis senyawa hidrokarbon ini memiliki isomer yang berbeda-beda.

Alkana

Alkana atau hidrokarbon jenuh merupakan senyawa yang hanya terdiri dari ikatan tunggal antara atom karbon dan hidrogen. Isomer alkana terjadi karena atom karbon dapat membentuk ikatan dengan atom karbon lainnya dengan berbeda-beda.

Contoh isomer alkana adalah butana dan isobutana. Butana memiliki rantai karbon lurus sedangkan isobutana memiliki rantai cabang. Titik didih butana adalah -0,5°C sedangkan titik didih isobutana adalah -12°C. Massa molekul relatif butana adalah 58,12 dan massa molekul relatif isobutana adalah 58,12.

Alkena

Alkena atau hidrokarbon tak jenuh merupakan senyawa yang mengandung ikatan rangkap antara atom karbon. Isomer alkena terjadi karena atom karbon dapat membentuk ikatan rangkap dengan atom karbon lainnya dengan berbeda-beda.

Contoh isomer alkena adalah butena dan isobutena. Butena memiliki ikatan rangkap pada karbon ke-2 sedangkan isobutena memiliki ikatan rangkap pada karbon ke-1. Titik didih butena adalah -6,3°C sedangkan titik didih isobutena adalah -6,0°C. Massa molekul relatif butena adalah 56,11 dan massa molekul relatif isobutena adalah 56,11.

Alkuna

Alkuna atau hidrokarbon tak jenuh rangkap dua merupakan senyawa yang mengandung ikatan rangkap dua antara atom karbon. Isomer alkuna terjadi karena atom karbon dapat membentuk ikatan rangkap dua dengan atom karbon lainnya dengan berbeda-beda.

Contoh isomer alkuna adalah butuna dan isobutuna. Butuna memiliki ikatan rangkap dua pada karbon ke-2 dan ke-3 sedangkan isobutuna memiliki ikatan rangkap dua pada karbon ke-1 dan ke-2. Titik didih butuna adalah -5,8°C sedangkan titik didih isobutuna adalah -5,7°C. Massa molekul relatif butuna adalah 54,10 dan massa molekul relatif isobutuna adalah 54,10.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap jenis senyawa hidrokarbon memiliki isomer yang berbeda-beda. Isomer terjadi karena atom karbon dapat membentuk ikatan dengan atom karbon lainnya dengan berbeda-beda. Selain itu, titik didih dan massa molekul relatif juga berbeda-beda antara isomer satu dengan yang lainnya.