Sejarah terbentuknya benua dan samudra menjadi salah satu teka-teki besar yang mampu menggugah rasa ingin tahu manusia. Ada banyak teori yang muncul terkait dengan terbentuknya benua dan samudra. Namun, salah satu teori yang paling diterima oleh para ilmuwan adalah teori apungan dan pergeseran benua.
Teori Apungan dan Pergeseran Benua
Teori apungan dan pergeseran benua pertama kali diusulkan oleh seorang ilmuwan bernama Alfred Wegener pada tahun 1912. Menurut teori ini, benua-benua di dunia terbentuk dari satu benua besar yang disebut Pangea. Pangea terbentuk sekitar 300 juta tahun yang lalu dan kemudian terpecah menjadi dua benua besar, yaitu Laurasia dan Gondwana sekitar 200 juta tahun yang lalu.
Teori ini mengatakan bahwa benua-benua di dunia bergerak dan saling menjauh satu sama lain seiring waktu. Gerakan ini disebut dengan sebutan gerakan tektonik. Gerakan tektonik ini terjadi karena adanya lempeng bumi yang bergerak di bawah permukaan bumi. Lempeng ini saling bertabrakan dan menyebabkan pergeseran benua.
Teori ini juga menjelaskan bahwa samudra terbentuk karena terjadinya pergerakan benua. Ketika benua-benua saling menjauh, maka celah yang terbentuk di antara benua akan diisi oleh air laut dan terbentuklah samudra.
Proses Terbentuknya Benua dan Samudra
Proses terbentuknya benua dan samudra sangat kompleks dan membutuhkan waktu yang sangat lama. Berikut adalah beberapa tahapan proses terbentuknya benua dan samudra menurut teori apungan dan pergeseran benua:
1. Pembentukan Pangea
300 juta tahun yang lalu, bumi masih dalam bentuk satu benua besar yang disebut Pangea. Pada saat itu, benua-benua di dunia masih saling berdekatan dan membentuk satu kesatuan besar.
2. Pecahnya Pangea
Sekitar 200 juta tahun yang lalu, Pangea mulai terpecah menjadi dua benua besar, yaitu Laurasia dan Gondwana. Pemecahan ini terjadi karena adanya gerakan tektonik yang menyebabkan benua-benua saling menjauh satu sama lain.
3. Terbentuknya Laut Tethys
Ketika Pangea terpecah, terbentuklah laut yang disebut Laut Tethys di antara Laurasia dan Gondwana. Laut ini kemudian semakin membesar dan membentuk samudra yang lebih besar.
4. Pecahnya Laurasia dan Gondwana
Kira-kira 60 juta tahun yang lalu, Laurasia dan Gondwana mulai terpecah menjadi beberapa benua yang lebih kecil seperti Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika, Asia, Australia, dan Antartika.
5. Terbentuknya Samudra Modern
Pergerakan benua yang terus berlangsung menyebabkan terjadinya pembentukan samudra modern seperti Samudra Atlantik, Samudra Pasifik, dan Samudra Hindia. Samudra modern ini terus berubah dan berkembang seiring waktu.
Apa yang Mempengaruhi Gerakan Tektonik?
Gerakan tektonik dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah:
1. Konveksi Mantel
Konveksi mantel adalah proses perpindahan panas dalam mantel bumi yang menyebabkan gerakan lempeng bumi. Konveksi mantel terjadi karena adanya perbedaan suhu antara bagian dalam dan luar bumi.
2. Tekanan dan Tarikan
Tekanan dan tarikan juga mempengaruhi gerakan tektonik. Ketika dua lempeng bumi bertabrakan, maka akan terjadi tekanan yang menyebabkan salah satu lempeng bumi menekan ke bawah lempeng yang lain. Hal ini kemudian menyebabkan terjadinya gempa bumi dan gunung berapi.
3. Lebar Samudra
Semakin lebar samudra, semakin besar pula kemungkinan terjadinya gerakan tektonik. Hal ini terjadi karena semakin lebar samudra, semakin besar pula tekanan dan tarikan yang terjadi pada lempeng bumi.
Apa Dampak dari Gerakan Tektonik?
Gerakan tektonik dapat menyebabkan banyak dampak, di antaranya adalah:
1. Terjadinya Gempa Bumi dan Gunung Berapi
Gerakan tektonik dapat menyebabkan terjadinya gempa bumi dan gunung berapi. Gempa bumi terjadi ketika dua lempeng bumi bertabrakan dan menimbulkan getaran yang kuat. Sedangkan, gunung berapi terbentuk ketika magma yang berasal dari dalam bumi naik ke permukaan bumi.
2. Perubahan Iklim
Gerakan tektonik juga dapat menyebabkan perubahan iklim. Ketika dua lempeng bumi bertabrakan, maka akan terbentuk pegunungan yang tinggi. Pegunungan ini kemudian mempengaruhi pola angin dan curah hujan di sekitarnya.
3. Terbentuknya Sumber Daya Alam
Gerakan tektonik juga dapat menyebabkan terbentuknya sumber daya alam seperti minyak, gas, dan bijih besi. Hal ini terjadi ketika lempeng bumi saling bergerak dan membentuk celah di bawah permukaan bumi.
Kesimpulan
Teori apungan dan pergeseran benua menjelaskan bagaimana terbentuknya benua dan samudra di dunia. Gerakan tektonik yang terjadi karena adanya pergerakan lempeng bumi menjadi penyebab utama terbentuknya benua dan samudra. Gerakan tektonik juga dapat menyebabkan dampak yang besar bagi kehidupan di bumi.