Pada tahun 1975, Timor Timur atau yang dikenal dengan nama Timor Leste saat ini memproklamirkan kemerdekaannya dari Portugal. Namun, tidak lama setelah itu, Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Soeharto menginvasi wilayah tersebut. Hal ini menyebabkan konflik yang terjadi selama beberapa tahun, hingga akhirnya pada tahun 1999, Timor Timur memperoleh kemerdekaannya kembali.
Awal Mula Integrasi Timor Timur
Integrasi Timor Timur ke dalam wilayah Indonesia pada masa pemerintahan Orde Baru dimulai pada tahun 1975. Saat itu, pemerintah Indonesia sedang menghadapi tekanan dari dunia internasional terkait dengan isu Papua Barat yang juga ingin memisahkan diri. Oleh karena itu, integrasi Timor Timur dipandang sebagai upaya untuk menjaga keutuhan wilayah Indonesia.
Selain itu, salah satu alasan lainnya adalah adanya keinginan untuk membantu rakyat Timor Timur yang pada saat itu masih mengalami ketidakstabilan politik dan ekonomi setelah memproklamirkan kemerdekaannya dari Portugal.
Peran Militer Indonesia dalam Integrasi Timor Timur
Pada masa itu, TNI (Tentara Nasional Indonesia) memegang peran yang sangat penting dalam proses integrasi Timor Timur. Mereka melakukan operasi militer yang disebut dengan Operasi Seroja dengan tujuan untuk mengamankan wilayah Timor Timur.
Namun, operasi ini juga menyebabkan banyak kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Timor Timur. Banyak warga sipil yang menjadi korban dari operasi militer tersebut.
Reaksi Dunia Internasional
Ketika Indonesia menginvasi Timor Timur pada tahun 1975, banyak negara yang mengecam tindakan tersebut. PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) juga mengeluarkan resolusi yang menuntut Indonesia untuk segera meninggalkan wilayah tersebut.
Namun, Indonesia tetap mempertahankan keberadaannya di Timor Timur dan bahkan mengadakan referendum pada tahun 1999 untuk menentukan apakah Timor Timur akan tetap menjadi bagian dari Indonesia atau memperoleh kemerdekaannya kembali.
Referendum dan Kemerdekaan Timor Timur
Pada referendum yang diadakan pada tahun 1999, mayoritas warga Timor Timur memilih untuk memperoleh kemerdekaannya kembali. Hal ini membuat Indonesia akhirnya harus meninggalkan wilayah tersebut setelah lebih dari dua dekade menguasainya.
Namun, proses pemilihan ini juga tidak berjalan dengan mulus. Banyak kekerasan dan intimidasi yang terjadi selama masa kampanye dan setelah hasil referendum diumumkan.
Kesimpulan
Dalam sejarah integrasi Timor Timur ke dalam wilayah Indonesia pada masa pemerintahan Orde Baru, terdapat banyak kontroversi dan masalah yang terjadi. Operasi militer yang dilakukan oleh TNI menyebabkan banyak pelanggaran hak asasi manusia dan kekerasan terhadap warga sipil.
Reaksi dunia internasional terhadap tindakan Indonesia juga sangat keras. Namun, pada akhirnya, Timor Timur berhasil memperoleh kemerdekaannya kembali setelah mengalami beberapa dekade di bawah kekuasaan Indonesia.
Saat ini, Timor Leste sudah menjadi negara yang merdeka dan dikenal sebagai salah satu negara yang masih baru di dunia internasional. Meskipun begitu, mereka telah berhasil membangun pemerintahan dan ekonomi yang stabil setelah memperoleh kemerdekaannya kembali dari Indonesia.