Proses Pembentukan Ikatan Senyawa Kovalen Berdasarkan Ikatan Kovalen Tunggal dan Rangkap Dua

Ikatan senyawa kovalen terjadi ketika dua atau lebih atom saling berbagi elektron untuk memperoleh stabilitas. Ada dua jenis ikatan kovalen, yaitu ikatan kovalen tunggal dan ikatan kovalen rangkap dua. Keduanya memiliki proses pembentukan yang berbeda.

Ikatan Kovalen Tunggal

Ikatan kovalen tunggal terjadi ketika dua atom saling berbagi satu pasang elektron. Elektron ini ditarik oleh kedua atom sehingga terbentuklah pasangan elektron yang saling berbagi. Proses pembentukan ikatan kovalen tunggal terjadi dengan cara sebagai berikut:

Pertama, kedua atom harus memiliki elektron valensi yang tersisa. Elektron valensi adalah elektron yang terletak di kulit terluar atom. Elektron valensi ini yang akan saling berbagi untuk membentuk ikatan kovalen. Misalnya, atom hidrogen memiliki satu elektron valensi, sedangkan atom oksigen memiliki enam elektron valensi.

Kedua, kedua atom tersebut harus memiliki kecenderungan untuk saling berbagi elektron. Hal ini terjadi karena kedua atom tersebut membutuhkan elektron untuk mencapai konfigurasi elektron gas mulia. Konfigurasi elektron gas mulia adalah keadaan di mana atom memiliki delapan elektron valensi atau dua elektron valensi untuk atom yang lebih kecil seperti hidrogen.

Ketiga, kedua atom tersebut harus berada dalam jarak yang cukup dekat sehingga elektron valensi dapat terbagi dengan baik. Jarak ini disebut jarak ikatan. Jarak ikatan pada ikatan kovalen tunggal biasanya berkisar antara 0,1–0,2 nm.

Keempat, setelah elektron valensi terbagi, terbentuklah ikatan kovalen tunggal. Contoh senyawa yang terbentuk dari ikatan kovalen tunggal adalah senyawa air (H2O), senyawa metana (CH4), dan senyawa amonia (NH3).

Ikatan Kovalen Rangkap Dua

Ikatan kovalen rangkap dua terjadi ketika dua atom saling berbagi dua pasang elektron. Elektron ini juga ditarik oleh kedua atom sehingga terbentuklah dua pasang elektron yang saling berbagi. Proses pembentukan ikatan kovalen rangkap dua terjadi dengan cara sebagai berikut:

Pertama, seperti pada ikatan kovalen tunggal, kedua atom harus memiliki elektron valensi yang tersisa dan kecenderungan untuk saling berbagi elektron.

Kedua, kedua atom tersebut harus berada dalam jarak yang cukup dekat sehingga kedua pasangan elektron dapat terbagi dengan baik. Jarak ikatan pada ikatan kovalen rangkap dua biasanya berkisar antara 0,12–0,14 nm.

Ketiga, setelah kedua pasangan elektron terbagi, terbentuklah ikatan kovalen rangkap dua. Contoh senyawa yang terbentuk dari ikatan kovalen rangkap dua adalah senyawa oksigen (O2), senyawa karbon dioksida (CO2), dan senyawa nitrogen (N2).

Perbedaan Ikatan Kovalen Tunggal dan Rangkap Dua

Ada beberapa perbedaan antara ikatan kovalen tunggal dan ikatan kovalen rangkap dua, yaitu:

Pertama, pada ikatan kovalen tunggal, terdapat satu pasang elektron yang saling berbagi, sedangkan pada ikatan kovalen rangkap dua, terdapat dua pasang elektron yang saling berbagi.

Kedua, jarak ikatan pada ikatan kovalen tunggal lebih pendek dibandingkan pada ikatan kovalen rangkap dua. Hal ini disebabkan oleh adanya penolakan elektron-elektron yang terlalu dekat di antara kedua pasangan elektron pada ikatan kovalen rangkap dua.

Ketiga, kekuatan ikatan pada ikatan kovalen rangkap dua lebih kuat dibandingkan pada ikatan kovalen tunggal. Hal ini disebabkan oleh adanya dua pasang elektron yang saling berbagi pada ikatan kovalen rangkap dua.

Kesimpulan

Proses pembentukan ikatan senyawa kovalen berdasarkan ikatan kovalen tunggal dan rangkap dua terjadi ketika dua atom saling berbagi elektron untuk memperoleh stabilitas. Ikatan kovalen tunggal terjadi ketika dua atom saling berbagi satu pasang elektron, sedangkan ikatan kovalen rangkap dua terjadi ketika dua atom saling berbagi dua pasang elektron. Kedua jenis ikatan kovalen ini memiliki proses pembentukan yang berbeda dan menghasilkan senyawa dengan sifat yang berbeda pula. Untuk memperoleh senyawa dengan sifat yang diinginkan, perlu dipelajari jenis ikatan kovalen yang tepat untuk digunakan.