Iklim adalah kondisi cuaca yang berlangsung dalam jangka waktu yang panjang di suatu wilayah. Iklim sangat mempengaruhi lingkungan hidup dan kehidupan manusia. Oleh karena itu, pengetahuan tentang iklim sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan di bumi.
Iklim Matahari Junghuhn
Iklim matahari Junghuhn merupakan salah satu klasifikasi iklim yang dikembangkan oleh seorang naturalis Belanda bernama Franz Wilhelm Junghuhn. Klasifikasi ini didasarkan pada perbedaan jumlah sinar matahari yang diterima oleh suatu wilayah. Menurut Junghuhn, ada empat tipe iklim matahari, yaitu:
- Tropis basah
- Tropis kering
- Subtropis basah
- Subtropis kering
Iklim tropis basah terjadi di wilayah yang menerima sinar matahari yang cukup tinggi sepanjang tahun. Wilayah ini biasanya memiliki curah hujan yang tinggi dan suhu yang relatif stabil sepanjang tahun. Contoh wilayah yang memiliki iklim ini adalah hutan hujan tropis di Amerika Selatan dan Asia Tenggara.
Iklim tropis kering terjadi di wilayah yang juga menerima sinar matahari yang cukup tinggi, tetapi curah hujannya lebih sedikit. Wilayah ini biasanya memiliki musim kemarau yang panjang dan suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan iklim tropis basah. Contoh wilayah yang memiliki iklim ini adalah gurun Sahara di Afrika dan Australia.
Iklim subtropis basah terjadi di wilayah yang berada di antara iklim tropis dan iklim sedang. Wilayah ini memiliki curah hujan yang cukup tinggi, tetapi lebih sedikit dibandingkan dengan iklim tropis basah. Suhu di wilayah ini cenderung lebih tinggi pada musim panas dan lebih dingin pada musim dingin. Contoh wilayah yang memiliki iklim ini adalah California di Amerika Serikat dan Spanyol.
Iklim subtropis kering terjadi di wilayah yang juga berada di antara iklim tropis dan iklim sedang. Wilayah ini memiliki curah hujan yang sedikit dan musim kemarau yang panjang. Suhu di wilayah ini cenderung lebih tinggi pada musim panas dan lebih dingin pada musim dingin. Contoh wilayah yang memiliki iklim ini adalah Arizona di Amerika Serikat dan Afrika Selatan.
W. Koppen
W. Koppen adalah seorang ahli meteorologi Jerman yang mengembangkan klasifikasi iklim yang sangat terkenal dan masih digunakan hingga saat ini. Klasifikasi ini didasarkan pada suhu dan curah hujan. Menurut Koppen, ada lima tipe iklim, yaitu:
- A
- B
- C
- D
- E
Tipe iklim A terjadi di wilayah yang memiliki suhu rata-rata di atas 18 derajat Celsius dan curah hujan yang cukup tinggi. Contoh wilayah yang memiliki iklim ini adalah hutan hujan tropis di Amerika Selatan dan Asia Tenggara.
Tipe iklim B terjadi di wilayah yang memiliki curah hujan yang rendah, tetapi suhu rata-rata di atas 18 derajat Celsius. Contoh wilayah yang memiliki iklim ini adalah gurun Sahara di Afrika dan Australia.
Tipe iklim C terjadi di wilayah yang memiliki suhu rata-rata di atas 18 derajat Celsius, tetapi curah hujan yang sedikit. Contoh wilayah yang memiliki iklim ini adalah California di Amerika Serikat dan Spanyol.
Tipe iklim D terjadi di wilayah yang memiliki suhu rata-rata di bawah 18 derajat Celsius dan curah hujan yang sedikit. Contoh wilayah yang memiliki iklim ini adalah padang rumput di Amerika Utara dan Asia.
Tipe iklim E terjadi di wilayah yang memiliki suhu rata-rata di bawah 18 derajat Celsius dan curah hujan yang cukup tinggi. Contoh wilayah yang memiliki iklim ini adalah tundra di kutub utara dan pegunungan Himalaya.
Schmidt
Schmidt adalah seorang ahli geografi Jerman yang mengembangkan klasifikasi iklim yang berdasarkan pada curah hujan. Menurut Schmidt, ada empat tipe iklim, yaitu:
- Iklim basah
- Iklim semi-basah
- Iklim semi-kering
- Iklim kering
Iklim basah terjadi di wilayah yang memiliki curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Contoh wilayah yang memiliki iklim ini adalah hutan hujan tropis di Amerika Selatan dan Asia Tenggara.
Iklim semi-basah terjadi di wilayah yang memiliki curah hujan yang cukup tinggi, tetapi tidak sebanyak iklim basah. Contoh wilayah yang memiliki iklim ini adalah California di Amerika Serikat dan Spanyol.
Iklim semi-kering terjadi di wilayah yang memiliki curah hujan yang sedikit, tetapi tidak sebanyak iklim kering. Contoh wilayah yang memiliki iklim ini adalah padang rumput di Amerika Utara dan Asia.
Iklim kering terjadi di wilayah yang memiliki curah hujan yang sangat sedikit. Contoh wilayah yang memiliki iklim ini adalah gurun Sahara di Afrika dan Australia.
Ferguson
Ferguson adalah seorang ahli geografi Inggris yang mengembangkan klasifikasi iklim yang berdasarkan pada suhu dan curah hujan. Menurut Ferguson, ada enam tipe iklim, yaitu:
- Iklim tropis
- Iklim subtropis
- Iklim sedang
- Iklim subarid
- Iklim arid
- Iklim polar
Iklim tropis terjadi di wilayah yang memiliki suhu rata-rata di atas 18 derajat Celsius dan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Contoh wilayah yang memiliki iklim ini adalah hutan hujan tropis di Amerika Selatan dan Asia Tenggara.
Iklim subtropis terjadi di wilayah yang memiliki suhu rata-rata di atas 18 derajat Celsius, tetapi curah hujan yang sedikit. Contoh wilayah yang memiliki iklim ini adalah California di Amerika Serikat dan Spanyol.
Iklim sedang terjadi di wilayah yang memiliki suhu rata-rata antara 10 dan 18 derajat Celsius dan curah hujan yang sedang. Contoh wilayah yang memiliki iklim ini adalah Eropa dan Amerika Utara.
Iklim subarid terjadi di wilayah yang memiliki suhu rata-rata di atas 18 derajat Celsius, tetapi curah hujan yang sangat sedikit. Contoh wilayah yang memiliki iklim ini adalah gurun Sahara di Afrika dan Australia.
Iklim arid terjadi di wilayah yang memiliki curah hujan yang sangat sedikit dan suhu yang sangat tinggi. Contoh wilayah yang memiliki iklim ini adalah gurun Sahara di Afrika dan Australia.
Iklim polar terjadi di wilayah yang memiliki suhu rata-rata di bawah 10 derajat Celsius sepanjang tahun. Contoh wilayah yang memiliki iklim ini adalah kutub utara dan kutub selatan.
Oldeman
Oldeman adalah seorang ahli tanah Belanda yang mengembangkan klasifikasi iklim yang berdasarkan pada kondisi kelembaban tanah. Menurut Oldeman, ada tiga tipe iklim, yaitu:
- Iklim lembab
- Iklim semi-lembab
- Iklim kering
Iklim lembab terjadi di wilayah yang memiliki kelembaban tanah yang tinggi. Wilayah ini biasanya memiliki curah hujan yang tinggi dan suhu yang relatif stabil sepanjang tahun. Contoh wilayah yang memiliki iklim ini adalah hutan hujan tropis di Amerika Selatan dan Asia Tenggara.
Iklim semi-lembab terjadi di wilayah yang memiliki kelembaban tanah yang sedang. Wilayah ini biasanya memiliki curah hujan yang sedikit dan suhu yang relatif stabil sepanjang tahun. Contoh wilayah yang memiliki iklim ini adalah padang rumput di Amerika Utara dan Asia.
Iklim kering terjadi di wilayah yang memiliki kelembaban tanah yang sangat rendah. Wilayah ini biasanya memiliki curah hujan yang sangat sedikit dan suhu yang sangat tinggi. Contoh wilayah yang memiliki iklim ini adalah gurun Sahara di Afrika dan Australia.
Kesimpulan
Terdapat beberapa klasifikasi iklim yang dikembangkan oleh para ahli seperti Junghuhn, W. Koppen, Schmidt, Ferguson, dan Oldeman. Setiap klasifikasi memiliki ciri-ciri yang berbeda tergantung pada faktor yang dipakai sebagai acuan. Namun, kesimpulannya, pengetahuan tentang iklim sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan di bumi. Dengan mengetahui jenis iklim suatu wilayah, kita dapat menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada dan mengambil langkah-langkah untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup.