Perilaku menyimpang atau penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan norma, nilai, atau aturan yang berlaku dalam masyarakat. Penyimpangan sosial dapat terjadi baik pada tingkat individu maupun kelompok. Jenis-jenis dan bentuk-bentuk perilaku menyimpang ini dapat dibagi menjadi primer, sekunder, individu, dan kelompok.
Perilaku Menyimpang Primer
Perilaku menyimpang primer adalah perilaku yang terjadi pada individu yang belum terbiasa dengan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Contohnya adalah anak-anak yang melakukan tindakan asusila tanpa menyadari bahwa perilaku mereka tidak sesuai dengan aturan yang berlaku dalam masyarakat.
Perilaku menyimpang primer juga dapat terjadi pada orang dewasa yang baru masuk dalam suatu lingkungan yang memiliki norma-norma sosial yang berbeda dari lingkungan sebelumnya. Contohnya adalah orang yang baru pindah ke suatu daerah yang memiliki budaya yang berbeda dari budaya asalnya.
Perilaku Menyimpang Sekunder
Perilaku menyimpang sekunder adalah perilaku yang terjadi pada individu yang sudah terbiasa dengan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat, namun secara sengaja melanggar aturan tersebut. Contohnya adalah pengguna narkoba, pencuri, dan pelaku kekerasan.
Perilaku menyimpang sekunder dapat terjadi karena faktor internal individu, seperti kecanduan atau gangguan mental. Namun, faktor eksternal seperti tekanan lingkungan dan pengaruh teman juga dapat menjadi penyebab terjadinya perilaku menyimpang sekunder.
Perilaku Menyimpang Individu
Perilaku menyimpang individu adalah perilaku yang dilakukan oleh satu orang saja. Contohnya adalah individu yang melakukan tindakan kekerasan terhadap orang lain atau melakukan tindakan asusila.
Perilaku menyimpang individu dapat disebabkan oleh faktor internal seperti gangguan mental atau kecanduan. Namun, faktor eksternal seperti pengaruh lingkungan juga dapat mempengaruhi terjadinya perilaku menyimpang individu.
Perilaku Menyimpang Kelompok
Perilaku menyimpang kelompok adalah perilaku yang dilakukan oleh sekelompok orang. Contohnya adalah kelompok yang melakukan tindakan vandalisme atau melakukan kegiatan ilegal seperti narkoba atau prostitusi.
Perilaku menyimpang kelompok biasanya terjadi karena adanya tekanan sosial dari anggota kelompok untuk melakukan tindakan tersebut. Selain itu, faktor ekonomi dan lingkungan juga dapat mempengaruhi terjadinya perilaku menyimpang kelompok.
Bentuk-bentuk Perilaku Menyimpang
Bentuk-bentuk perilaku menyimpang yang sering terjadi antara lain:
1. Kriminalitas
Kriminalitas adalah perilaku yang melanggar hukum yang berlaku dalam suatu negara atau masyarakat. Contohnya adalah pencurian, pembunuhan, dan penipuan.
2. Kecanduan
Kecanduan adalah kondisi di mana seseorang tidak dapat mengendalikan diri untuk melakukan suatu aktivitas atau mengonsumsi suatu zat. Contohnya adalah kecanduan narkoba, alkohol, atau game online.
3. Kekerasan
Kekerasan adalah tindakan yang menyebabkan luka atau kesakitan pada orang lain. Contohnya adalah kekerasan dalam rumah tangga, pengeroyokan, dan perkelahian antar pelajar.
4. Tindakan Asusila
Tindakan asusila adalah tindakan yang melanggar norma-norma seksual yang berlaku dalam masyarakat. Contohnya adalah pelecehan seksual dan pemerkosaan.
5. Penyimpangan Politik
Penyimpangan politik adalah tindakan yang melanggar aturan politik yang berlaku dalam suatu negara atau masyarakat. Contohnya adalah korupsi dan penyalahgunaan wewenang.
Penanganan Perilaku Menyimpang
Penanganan perilaku menyimpang dapat dilakukan dengan cara preventif dan kuratif. Cara preventif dilakukan dengan cara memberikan pendidikan dan pembinaan kepada masyarakat agar tidak melakukan tindakan menyimpang. Sedangkan cara kuratif dilakukan dengan cara memberikan pengobatan atau pengasuhan kepada individu yang melakukan perilaku menyimpang.
Kesimpulan
Perilaku menyimpang atau penyimpangan sosial dapat terjadi pada tingkat individu maupun kelompok. Jenis-jenis dan bentuk-bentuk perilaku menyimpang ini dapat dibagi menjadi primer, sekunder, individu, dan kelompok. Bentuk-bentuk perilaku menyimpang yang sering terjadi antara lain kriminalitas, kecanduan, kekerasan, tindakan asusila, dan penyimpangan politik. Penanganan perilaku menyimpang dapat dilakukan dengan cara preventif dan kuratif.