Berikut ini akan dibahas tentang hidrosfer, pengertian hidrosfer, hidrosfer geografi, siklus hidrosfer, fenomena hidrosfer, geografi hidrosfer, materi hidrosfer, artikel hidrosfer, siklus hidrologi, hidrologi, unsur unsur siklus hidrologi, unsur unsur utama siklus hidrologi, unsur siklus hidrologi, siklus pendek, siklus hidrologi pendek, siklus air pendek, siklus pendek hidrologi, siklus hidrologi sedang, siklus sedang, siklus hidrologi panjang, siklus panjang, proses evaporasi, evaporator, run off, kondensasi, presipitasi, transpirasi, infiltrasi, evapotranspirasi, adveksi.
Unsur-Unsur Utama Siklus Hidrologi
Hidrosfer berasal dari kata hydro yang berarti air dan sphaira yang berarti lapisan. Jadi, hidrosfer berarti lapisan air yang mengelilingi bumi berupa sungai, danau, rawa, gletser, air tanah, hujan, samudera, dan laut.
Bagian terbesar hidrosfer merupakan samudera dan laut. Perbandingan antara luas perairan dan daratan adalah 72 : 26. Jadi, dapat dikatakan bahwa luas perairan di bumi 2,5 kali luas daratan.
Luas perairan yang hampir tiga per empat menutupi daratan bumi itu jumlahnya tetap, tetapi bentuknya saja yang selalu berubah-ubah karena mengalami siklus air. Siklus hidrologi, yaitu gerakan dari laut ke atmosfer, dari atmosfer ke tanah, dan dari tanah kembali ke laut.
Air naik ke udara dari permukaan laut atau dari daerah melalui penguapan. Siklus air dibedakan menjadi tiga macam, yaitu siklus kecil, sedang, dan panjang.
Siklus hidrologi |
Siklus Kecil
Karena pemanasan matahari, terjadi penguapan air laut yang berkumpul menjadi awan. Pada ketinggian tertentu karena kondensasi terjadi titik-titik air yang berkumpul semakin lama semakin besar volumnya, kemudian jatuh sebagai hujan. Selanjutnya air kembali ke laut.
Siklus Sedang
Mula-mula terjadi penguapan air laut sehingga terbentuk awan. Awan terbawa oleh angin ke daratan dan terjadi kondensasi. Karena kondensasi akhirnya awan jatuh sebagai hujan. Sebelum kembali ke laut, air hujan tersebut masuk ke dalam tanah, selokan-selokan, terus mengalir ke sungaisungai, dan kembali ke laut.
Siklus Panjang
Prosesnya sama dengan siklus sedang. Hanya setelah terjadi kondensasi, titik-titik air terbawa angin ke tempat yang lebih tinggi sehingga menjadi kristal-kristal es.
Kristal-kristal es tersebut masih terbawa angin ke puncak gunung kemudian jatuh sebagai salju, terjadi gletser, mengalir ke sungai, dan akhirnya kembali ke laut.
Terjadinya siklus hidrologi didukung proses-proses sebagai berikut.
Evaporasi, yaitu penguapan dari benda-benda abiotik dan merupakan proses perubahan wujud air menjadi gas. Penguapan di bumi paling besar berasal dari penguapan air laut.
Transpirasi, yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan melalui mulut daun dan batangnya.
Proses pendukung siklus air |
Evapotranspirasi, yaitu proses evaporasi dan transpirasi secara bersama-sama.
Kondensasi, yaitu proses perubahan wujud dari uap air menjadi titiktitik air yang disebabkan pendinginan.
Adveksi, yaitu transportasi air pada pergerakan horizontal seperti dalam transportasi panas dan uap air dari satu tempat ke tempat lain.
Presipitasi, yaitu segala bentuk curahan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan, hujan es, dan hujan salju. Presipitasi yang langsung jatuh ke laut sekitar 77% dari seluruh presipitasi.
Daerah yang banyak mengalami presipitasi, yaitu sepanjang ekuator yang sering mengalami Daerah Konvergensi Antar-Tropik (DKAT). Presipitasi yang jatuh ke tanah sebagian dialirkan melalui sungai dan diserap oleh tanah.
Run off, yaitu pergerakan aliran air di permukaan tanah melalui aliran selokan, kanal, sungai, dan anak sungainya.
Infiltrasi, yaitu perembesan dan pergerakan air ke dalam tanah.