Pengertian, Tujuan serta Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kegiatan Konsumsi
Berikut ini akan dijelaskan tentang konsumsi, pengertian konsumsi, kegiatan konsumsi, definisi konsumsi, pengertian kegiatan konsumsi, pengeluaran konsumsi, private consumption expenditure, fungsi konsumsi, consumption expenditure, goverment expenditure, marginal propensity to consume, faktor yang mempengaruhi konsumsi, faktor faktor yang mempengaruhi konsumsi, faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi, dan faktor faktor konsumsi.
Konsumsi merupakan tindakan manusia untuk menghabiskan atau mengurangi kegunaan suatu benda. Konsumsi dalam cakupan makro ekonomi adalah konsumsi nasional yang mempunyai fungsi menghubungkan antara laju pengeluaran dengan pendapatan nasional.
Namun harus diakui, bahwa tambahan laju pengeluaran konsumsi tidak berarti tambahan pendapatan. Sebab, tidak semua pendapatan digunakan untuk konsumsi. Sebagian lagi digunakan untuk tujuan investasi.
Pengeluaran konsumsi atau private consumption expenditure meliputi semua pengeluaran rumah-rumah tangga keluarga dan perseorangan serta lembagalembaga swasta bukan perusahaan untuk membeli barang dan jasa-jasa yang langsung dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Pembelian barang-barang tahan lama yang baru, seperti mobil, televisi, dan sebagainya selain bangunan rumah, tergolong sebagai variabel ekonomi pengeluaran konsumsi.
Pembelian atas barang-barang yang telah dimiliki oleh konsumen tidak dianggap sebagai pengeluaran konsumsi, sebab pengeluaran konsumen yang satu,
yaitu konsumen pembeli, diimbangi oleh penerimaan konsumen penjual, sehingga nettonya sebesar nol. Bangunan rumah tinggal pada umumnya dikategorikan sebagai pengeluaran investasi.
Dalam kebanyakan konsumsi pemerintah dibedakan dua macam pengeluaran konsumsi, yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga yang dalam literatur ekonomi pada umumnya diberi simbol (C) sebagai singkatan dari Consumption expenditure.
Dan pengeluaran konsumsi pemerintah (G) yang berarti goverment expenditure. Dalam bentuk yang umum, fungsi konsumsi yang berbentuk garis lurus mempunyai persamaan:
C = a + bY
Dalam makro ekonomi a menunjukkan besarnya konsumsi pada pendapatan nasional sebesar nol, sedangkan b menunjukkan besarnya MPC.
Marginal Propencity to Consumme adalah angka perbandingan besarnya konsumsi dengan besarnya perubahan pendapatan nasional yang mengakibatkan adanya perubahan konsumsi. Jika diubah dalam bentuk persamaan adalah sebagai berikut.
Besarnya MPC tergantung pada tingkat pendapatan. Jika gajinya 250 juta rupiah (seperti direksi BI), maka bagian pendapatan yang digunakan untuk konsumsi pasti tidak sampai setengah dari pendapatannya.
MPC mempunyai tanda positif, hal itu berarti bahwa bertambahnya pendapatan akan mengakibatkan bertambahnya konsumsi.
Angka MPC lebih kecil daripada satu, menunjukkan bahwa tambahan pendapatan diterima seseorang tidak seluruhnya dipergunakan untuk konsumsi, melainkan sebagian dari tambahan pendapatan yang mereka peroleh mereka sisihkan sebagai saving (S).
Angka MPC lebih besar daripada setengah menunjukkan bahwa penggunaan tambahan pendapatan sebagian besar digunakan untuk menambah besarnya konsumsi, sedangkan sisanya, yaitu yang jumlahnya lebih kecil, akan merupakan tambahan untuk saving (S).
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya atau tingkat Konsumsi (C) diantaranya adalah:
a) komposisi rumah tangga (jumlah dan usia),
b) selera,
c) kebiasaan, dan
d) besarnya pendapatan.
a) lingkungan tempat tinggal,
b) kebijakan pemerintah,
c) harga barang,
d) budaya masyarakat, dan
e) perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.