Berikut ini akan dijelaskan tentang sistem koordinasi pada manusia, sistem saraf, sistem koordinasi, sistem saraf pada manusia, sistem saraf manusia, sistem koordinasi manusia, sistem persyarafan, impuls saraf, mekanisme penghantaran impuls, mekanisme penghantar impuls melalui sel saraf, saraf sensorik, mekanisme penghantaran impuls saraf, neuron sensorik, mekanisme jalannya impuls saraf, mekanisme impuls saraf, dan juga fungsi dendrit.
Impuls Saraf
Penelitian mengenai sifat impuls saraf (rangsangan) berkembang setelah teknik mikro kimia berkembang.
Telah diketahui bahwa serabut saraf yang sedang dialiri impuls menghabiskan lebih banyak energi (panas), menggunakan lebih banyak oksigen dan melepaskan lebih banyak karbon dioksida dibandingkan dengan serabut saraf tersebut dalam keadaan istirahat.
Konduksi impuls tidak tergantung pada sifat atau kekuatan rangsangan yang menyebabkannya tetapi dari sifat neuron itu sendiri.
Asalkan rangsangan tersebut cukup kuat untuk menimbulkan suatu impuls, maka akan dihantarkan ke susunan saraf pusat.
Penghantaran impuls melalui sel saraf
Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan ataupun tanggapan melalui serabut saraf (akson) terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel.
Pada waktu sel saraf beristirahat, kutub positif terdapat di bagian luar dan kutub negatif terdapat di bagian dalam sel saraf.
(1) akson dalam keadaan istirahat, (2-3) akson sedang dilalui oleh impuls |
Bila impuls telah lewat maka untuk sementara serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls, karena terjadi perubahan potensial kembali seperti semula (potensial istirahat).
Untuk berfungsi kembali, diperlukan waktu 1/500 sampai 1/1000 detik. Energi yang digunakan berasal dari hasil penafsiran sel yang dilakukan oleh mitokondria dalam sel saraf.
Stimulasi yang kurang kuat atau di bawah ambang tidak akan menghasilkan impuls yang dapat merubah potensial listrik.
Tetapi, bila kekuatannya di atas ambang, maka impuls akan dihantarkan sampai ke ujung akson. Stimulasi yang kuat dapat menimbulkan jumlah impuls yang lebih besar pada periode waktu tertentu daripada impuls yang lemah.
Penghantaran impuls pada sinapsis
Sistem saraf pada umumnya terdiri atas neuron-neuron individual yang tidak saling berhubungan. Hal ini memerlukan suatu mekanisme untuk menyalurkan pesan neural dari akson satu neuron ke dendrit atau badan sel neuron berikutnya, atau pada sambungan neuromuskular ke otot.
Hubungan antara akson dari satu neuron dengan dendrit akson berikutnya disebut sinaps yang berasal dari bahasa yunani yang berarti hubungan.
Proses penghantaran impuls lewat sinapsis |
Pada sebagian besar sinaps terdapat celah selebar 20 nm yang memisahkan kedua membran plasma, impuls diteruskan melalui celah ini dengan transmiter zat kimiawi khusus yang disebut neurotransmiter.
Ada berbagai macam neurotransmiter, antara lain: asetilkolin yang terdapat di sinapsis seluruh tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dopamin dan serotonin terdapat di otak.
Zat kimia ini disalurkan dari akson ke dendrit dengan cara difusi sederhana. Dekatnya jarak yang harus dilalui dan cepatnya difusi, menyebabkan cepatnya transmisi yang terjadi pada sinaps.
Secara fungsional sinaps sangat penting karena merupakan titik tempat diaturnya arus impuls yang melalui susunan saraf. Tidak semua impuls yang tiba di sinaps diteruskan ke neuron berikutnya.
Dengan mengatur jalannya impuls melalui sistem saraf, sinaps menentukan respon manusia terhadap suatu rangsangan khusus. Sehingga sinaps merupakan “sakelar” dari sistem saraf.