Berikut ini akan kita bahas mengenai panca indera, panca indra, alat indra, panca indera manusia, alat indra pada manusia, 5 panca indra pada manusia, sistem panca indra, indra perasa, indra pengecap, indera pengecap, bagian-bagian lidah, indra pengecap lidah, indera perasa, alat indra pengecap, anatomi lidah, papila lidah, indera pengecap lidah, alat indera pengecap, rasa pada lidah, macam macam papila, papila pada lidah, mekanisme indera pengecap, gambar lidah, fungsi lidah, anatomi fisiologi lidah.
Indra Perasa (Pengecap)
Permukaan lidah bersifat kasar, karena memiliki tonjolan yang disebut papila. Menurut bentuknya papila dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Papila filiformis
Papila filiformis berbentuk benang halus, banyak terdapat pada bagian depan lidah.
b. Papila fungiformis
Papila fungiformis berbentuk tonjolan seperti kepala jamur, banyak terdapat pada bagian depan lidah dan bagian sisi lidah.
c. Papila sirkum valata
Papila sirkum valata berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V terbalik di belakang lidah. Di dalam satu papila terdapat banyak reseptor pengecap (tastebud). Setiap tasebud terdiri atas dua jenis sel, yaitu:
1) Sel penyokong yang berfungsi untuk menopang.
2) Sel pengecap (sel rambut sebagai reseptor) yang memiliki tonjolan, seperti rambut yang menonjol keluar dari reseptor pengecap.
a) struktur lidah; b) papila |
Reseptor untuk rasa pahit, terutama terletak pada pangkal lidah. Sedangkan, untuk rasa manis dan asin banyak terdapat di ujung lidah, untuk rasa asam terdapat di sisi lidah bagian dalam. Ditinjau dari zat kimia penimbul rasa, indera perasa dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
1) Pahit yang ditimbulkan oleh alkaloid tumbuhan, seperti kina, zat ini banyak yang bersifat racun.
2) Asin, ditimbulkan oleh kation Na, K, Ca.
3) Manis ditimbulkan oleh gugus OH. Gugus ini terdapat pada gula, keton dan asam amino tertentu.
4) Asam yang ditimbulkan oleh ion H.
Zat tersebut bila masuk ke dalam mulut akan terlarut dalam ludah, mengadakan kontak dengan reseptor rasa, merangsang sel rambut, timbul impuls pada sel rambut yang akan dijalarkan sepanjang saraf otak VII dan IX bagian sensoris menuju otak.
Impuls ini akan diinterpretasikan sebagai rasa pada korteks orak dilobus parientalis daerah kecap primer dan memulai terjadinya refleks pengeluaran air ludah melalui saraf otak VII dan IX bagian motoris.