Pernahkah anda makan keripik jamur merang yang terkenal dari daerah Karawang atau jamur kancing yang berasal dari Dieng Wonosobo di Jawa Tengah?
Keripik jamur merang ini dibuat dari bahan dasar jamur yang termasuk ke dalam filum Basidiomycota.
Selain kripik, pernahkah anda memakan jamur tiram (Pleurotusostreatus), jamur merang (Volvariella volvaceae), jamur shiitake (Lentinula edodes), dan jamur kuping (Auricularia auricula).
Jamur tersebut merupakan jamur pangan yang telah umum dibudidayakan.
Selain digunakan sebagai jamur pangan, filum Basidiomycota juga ada yang dimanfaatkan untuk pengobatan,
contohnya di alam ganoderma yang digunakan sebagai jamur obat, dapat juga bersifat parasit terutama pada tanaman kelapa sawit yang sulit dikendalikan.
Jamur tiram shitake dan jamur kuping ialah jamur kayu yang sering dijumpai tumbuh pada batang pohon yang sudah lapuk, sedangkan jamur merang tumbuh pada jerami padi.
Basidiomycota hidup sebagai saprotrof, simbiotik antagonistik dan simbiotik mutualistik pada tumbuhan.
Basidiomycota umumnya membentuk tubuh buah makroskopis yang disebut basidiokarp.
Dalam basidiokarp terdapat basidium yang menyangga spora yang disebut basidiospora.
Reproduksi seksual dimulai setelah terjadinya peleburan 2 miselium haploid atau 2 basidiospora yang serasi (n+n).
Sel hifa haploid yang berinti 2 yang serasi disebut hifa haploid dikariotik. Hifa haploid dikariotik (n+n) terus tumbuh membentuk basidiokarp.
Beberapa sel yang terdapat pada bagian fertil dari basidiokarp berkembang membentuk basidium muda yang kemudian melakukan kariogami menghasilkan inti diploid (2n).
Setiap inti diploid mengalami meiosis menghasilkan 4 inti haploid yang kemudian berkembang menjadi basidiospora yang dibentuk di ujung basidium.
Setiap basidium dewasa biasanya menyangga 4 basidiospora. Struktur yang menyangga basidiospora pada basidium disebut sterigma.