Norma dan prilaku kelompok dalam masyarakat merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Hal ini karena norma dan prilaku kelompok dapat memengaruhi cara hidup dan perilaku seseorang dalam masyarakat. Namun, sebelum membahas lebih jauh mengenai norma dan prilaku kelompok, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu norma dan prilaku kelompok.
Definisi Norma dan Prilaku Kelompok
Norma adalah aturan atau pedoman yang diterima oleh sebagian besar masyarakat dan menjadi dasar dalam bertindak. Sedangkan prilaku kelompok adalah tindakan atau perilaku yang dilakukan oleh anggota kelompok dalam rangka memenuhi norma yang ada.
Norma dan prilaku kelompok dapat terbentuk melalui beberapa proses, di antaranya:
1. Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses pembelajaran sosial yang dilakukan oleh seseorang untuk memahami dan mengikuti norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat. Sosialisasi dilakukan melalui interaksi sosial dengan lingkungan sekitar, seperti keluarga, teman, sekolah, dan masyarakat.
Proses sosialisasi dapat membentuk norma dan prilaku kelompok dalam masyarakat karena individu akan mengikuti nilai dan norma yang diajarkan oleh lingkungan sekitarnya. Sebagai contoh, anak yang dibesarkan dalam keluarga yang menghargai kejujuran dan kesetiaan akan cenderung memiliki nilai dan prilaku yang sama.
2. Pembentukan Identitas Kelompok
Setiap kelompok dalam masyarakat memiliki identitas yang berbeda-beda. Identitas kelompok ini terbentuk melalui pengalaman bersama, baik dalam kegiatan sosial maupun kegiatan lainnya. Identitas kelompok ini akan memengaruhi norma dan prilaku kelompok yang ada.
Sebagai contoh, kelompok remaja yang sering berkumpul di sebuah taman akan memiliki norma dan prilaku yang berbeda dengan kelompok remaja yang sering berkumpul di sebuah kafe. Hal ini disebabkan karena identitas kelompok yang berbeda-beda.
3. Pengaruh Media Massa
Media massa seperti televisi, radio, dan internet juga dapat memengaruhi norma dan prilaku kelompok dalam masyarakat. Media massa dapat membentuk persepsi masyarakat terhadap suatu hal, sehingga dapat memengaruhi norma dan prilaku kelompok yang ada.
Sebagai contoh, tayangan televisi yang menampilkan adegan kekerasan dapat memengaruhi norma dan prilaku kelompok remaja yang menontonnya. Mereka mungkin akan cenderung lebih agresif dalam bertindak karena terbentuknya persepsi yang salah.
4. Pengaruh Kelompok Referensi
Kelompok referensi adalah kelompok sosial tertentu yang dijadikan acuan dalam bertindak atau berperilaku. Kelompok referensi dapat berupa keluarga, teman, atau selebriti. Kelompok referensi dapat memengaruhi norma dan prilaku kelompok dalam masyarakat.
Sebagai contoh, seorang remaja yang mengidolakan seorang selebriti mungkin akan meniru gaya berpakaian atau perilaku dari selebriti tersebut. Hal ini dapat memengaruhi norma dan prilaku kelompok remaja yang ada di sekitarnya.
5. Pengaruh Kepemimpinan Kelompok
Kepemimpinan dalam kelompok juga dapat memengaruhi norma dan prilaku kelompok yang ada. Seorang pemimpin yang baik dapat membentuk norma dan prilaku kelompok yang positif, sedangkan seorang pemimpin yang buruk dapat membentuk norma dan prilaku kelompok yang negatif.
Sebagai contoh, seorang kepala desa yang memimpin masyarakat dengan baik akan cenderung membentuk norma dan prilaku kelompok yang positif dalam masyarakat.
Kesimpulan
Dari beberapa proses di atas, dapat disimpulkan bahwa norma dan prilaku kelompok dalam masyarakat dapat terbentuk melalui berbagai faktor, seperti sosialisasi, pembentukan identitas kelompok, pengaruh media massa, kelompok referensi, dan kepemimpinan kelompok. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan norma dan prilaku kelompok dalam masyarakat agar dapat membentuk masyarakat yang lebih baik.