Pengelompokan atau Penggolongan Unsur-Unsur Kimia Berdasarkan Tabel Periodik Meyer

Unsur-unsur kimia adalah zat dasar yang terdiri dari atom dengan jumlah proton yang sama di inti atom. Unsur-unsur kimia ini terdiri dari banyak jenis dan masing-masing jenis memiliki karakteristik yang berbeda. Untuk memudahkan pengelompokan unsur-unsur kimia, maka dibuatlah tabel periodik Meyer.

Apa itu Tabel Periodik Meyer?

Tabel periodik Meyer adalah tabel periodik yang pertama kali dipublikasikan oleh seorang ahli kimia bernama Julius Lothar Meyer pada tahun 1869. Tabel periodik Meyer ini mengelompokkan unsur-unsur kimia berdasarkan pada sifat fisika dan kimia dari unsur-unsur tersebut. Hal ini membuat tabel periodik Meyer sangat berguna untuk mempelajari sifat dan reaktivitas unsur-unsur kimia.

Bagaimana Penataan Unsur-Unsur Kimia dalam Tabel Periodik Meyer?

Dalam tabel periodik Meyer, unsur-unsur kimia dikelompokkan berdasarkan pada sifat fisika dan kimia dari unsur-unsur tersebut. Sifat fisika dan kimia yang menjadi dasar pengelompokan unsur-unsur kimia adalah nomor atom, jari-jari atom, massa atom, dan sifat kimia seperti reaktivitas dan konduktivitas.

Unsur-unsur kimia dalam tabel periodik Meyer dikelompokkan menjadi 8 golongan utama, yaitu golongan logam alkali, golongan logam alkali tanah, logam transisi, logam golongan 3-12, nonlogam, halogen, gas mulia, dan unsur sintetik. Selain itu, unsur-unsur kimia juga dikelompokkan menjadi periode, yaitu baris horizontal yang menunjukkan jumlah kulit elektron pada unsur-unsur kimia.

Golongan Logam Alkali

Golongan logam alkali terdiri dari unsur-unsur kimia yang memiliki sifat kimia yang serupa, yaitu mudah membentuk ion positif dan mudah bereaksi dengan air. Unsur-unsur kimia dalam golongan logam alkali adalah litium (Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr).

Unsur-unsur kimia dalam golongan logam alkali memiliki sifat fisika yang serupa, yaitu lunak, memiliki titik lebur dan titik didih yang rendah, serta berwarna putih keperakan. Selain itu, unsur-unsur dalam golongan logam alkali juga memiliki nomor atom yang bertambah seiring dengan menurunnya sifat reaktivitasnya.

Golongan Logam Alkali Tanah

Golongan logam alkali tanah terdiri dari unsur-unsur kimia yang memiliki sifat kimia yang serupa, yaitu mudah membentuk ion positif dan lebih reaktif daripada logam-logam lainnya. Unsur-unsur kimia dalam golongan logam alkali tanah adalah berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), dan radium (Ra).

Unsur-unsur dalam golongan logam alkali tanah memiliki sifat fisika yang serupa, yaitu lunak, memiliki titik lebur dan titik didih yang rendah, serta berwarna putih keperakan. Selain itu, unsur-unsur dalam golongan logam alkali tanah juga memiliki nomor atom yang bertambah seiring dengan menurunnya sifat reaktivitasnya.

Logam Transisi

Logam transisi adalah unsur-unsur kimia yang memiliki sifat fisika yang berbeda-beda. Unsur-unsur dalam golongan logam transisi memiliki sifat kimia yang serupa, yaitu dapat membentuk ion positif dengan mudah dan memiliki sifat konduktivitas listrik dan panas yang baik. Unsur-unsur dalam golongan logam transisi adalah besi (Fe), tembaga (Cu), perak (Ag), emas (Au), dan lain-lain.

Sifat fisika dari logam transisi tergantung pada struktur kristal dari logam tersebut. Beberapa logam transisi memiliki sifat magnetik, sementara yang lainnya tidak. Selain itu, logam transisi juga dapat membentuk senyawa dengan unsur-unsur nonlogam.

Logam Golongan 3-12

Logam golongan 3-12 adalah unsur-unsur kimia yang memiliki sifat fisika yang berbeda-beda. Unsur-unsur dalam golongan logam golongan 3-12 memiliki sifat kimia yang serupa, yaitu mudah membentuk ion positif dan memiliki sifat konduktivitas listrik dan panas yang baik. Unsur-unsur dalam golongan logam golongan 3-12 adalah aluminium (Al), seng (Zn), nikel (Ni), dan lain-lain.

Sifat fisika dari logam golongan 3-12 tergantung pada struktur kristal dari logam tersebut. Beberapa logam golongan 3-12 memiliki sifat magnetik, sementara yang lainnya tidak. Selain itu, logam golongan 3-12 juga dapat membentuk senyawa dengan unsur-unsur nonlogam.

Nonlogam

Nonlogam adalah unsur-unsur kimia yang tidak memiliki sifat logam, seperti konduktivitas listrik dan panas. Unsur-unsur dalam golongan nonlogam adalah karbon (C), nitrogen (N), oksigen (O), dan lain-lain.

Sifat fisika dari nonlogam tergantung pada struktur kristal dari nonlogam tersebut. Beberapa nonlogam memiliki sifat magnetik, sementara yang lainnya tidak. Selain itu, nonlogam juga dapat membentuk senyawa dengan unsur-unsur logam.

Halogen

Halogen adalah unsur-unsur kimia yang memiliki sifat kimia yang serupa, yaitu mudah membentuk ion negatif dan memiliki sifat reaktivitas yang tinggi. Unsur-unsur dalam golongan halogen adalah fluor (F), klorin (Cl), bromin (Br), iodium (I), dan astatin (At).

Unsur-unsur dalam golongan halogen memiliki sifat fisika yang berbeda-beda. Beberapa unsur dalam golongan halogen berwujud gas, cair, atau padat. Selain itu, unsur dalam golongan halogen juga dapat membentuk senyawa dengan unsur-unsur logam.

Gas Mulia

Gas mulia adalah unsur-unsur kimia yang memiliki sifat kimia yang serupa, yaitu tidak mudah bereaksi dengan unsur-unsur lain. Unsur-unsur dalam golongan gas mulia adalah helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), dan radon (Rn).

Unsur-unsur dalam golongan gas mulia memiliki sifat fisika yang berbeda-beda. Semua unsur dalam golongan gas mulia berwujud gas pada suhu dan tekanan standar. Selain itu, gas mulia juga digunakan dalam pengisian lampu neon dan lampu listrik.

Unsur Sintetik

Unsur sintetik adalah unsur-unsur kimia yang tidak ditemukan secara alami di alam. Unsur sintetik biasanya dibuat melalui reaksi nuklir, dan hanya dapat ditemukan di laboratorium atau fasilitas nuklir. Beberapa unsur sintetik adalah amerisium (Am), berkeli (Bk), kalifornium (Cf), dan lain-lain.

Kesimpulan

Demikianlah penjelasan mengenai pengelompokan atau penggolongan unsur-unsur kimia berdasarkan tabel periodik Meyer. Tabel periodik Meyer sangat berguna untuk mempelajari sifat dan reaktivitas unsur-unsur kimia, sehingga sangat penting untuk dipelajari dalam ilmu kimia. Dengan memahami pengelompokan unsur-unsur kimia dalam tabel periodik Meyer, kita dapat memahami sifat dan karakteristik dari masing-masing unsur-unsur kimia.