Senyawa kovalen adalah senyawa yang terbentuk dari ikatan kovalen antara atom-atom yang saling berbagi elektron. Ikatan kovalen dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen non polar. Perbedaan keduanya terletak pada sifat kepolaran ikatan.
Ikatan Kovalen Non Polar
Ikatan kovalen non polar terjadi ketika dua atom sama-sama menarik elektron-elektron dengan kekuatan yang sama. Hal ini menyebabkan elektron-elektron berada di antara kedua atom dengan merata sehingga tidak ada muatan atau kepolaran pada ikatan tersebut.
Contoh senyawa kovalen non polar adalah molekul hidrogen (H2), gas nitrogen (N2), dan gas oksigen (O2). Pada senyawa-senyawa ini, elektron-elektron yang terlibat dalam ikatan kovalen berada di antara kedua atom dengan merata sehingga tidak terjadi penghasilan muatan.
Senyawa kovalen non polar memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
- Tidak larut dalam air
- Tidak bersifat elektrolit
- Memiliki titik leleh dan titik didih yang rendah
- Memiliki gaya tarik antar molekul yang lemah sehingga mudah menguap
Ikatan Kovalen Polar
Ikatan kovalen polar terjadi ketika dua atom tidak sama-sama menarik elektron-elektron dengan kekuatan yang sama. Hal ini menyebabkan elektron-elektron berada lebih dekat pada salah satu atom dan menyebabkan atom tersebut memiliki muatan negatif, sedangkan atom yang lain menjadi muatan positif.
Contoh senyawa kovalen polar adalah air (H2O), amonia (NH3), dan asam klorida (HCl). Pada senyawa-senyawa ini, elektron-elektron yang terlibat dalam ikatan kovalen lebih mendekati atom yang lebih menarik elektron sehingga terjadi perbedaan muatan antara kedua atom.
Senyawa kovalen polar memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
- Larut dalam air
- Bersifat elektrolit
- Memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi
- Memiliki gaya tarik antar molekul yang kuat sehingga sulit menguap
Perbedaan Ikatan Kovalen Polar dan Ikatan Kovalen Non Polar
Perbedaan utama antara ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen non polar adalah sifat kepolaran ikatan. Pada ikatan kovalen non polar, elektron-elektron berada di antara kedua atom dengan merata sehingga tidak terjadi muatan pada ikatan tersebut, sedangkan pada ikatan kovalen polar, terdapat perbedaan muatan antara kedua atom.
Hal ini menyebabkan senyawa kovalen polar memiliki sifat-sifat yang berbeda dengan senyawa kovalen non polar. Senyawa kovalen polar lebih mudah larut dalam air dan bersifat elektrolit, sedangkan senyawa kovalen non polar tidak mudah larut dalam air dan tidak bersifat elektrolit.
Kesimpulan
Senyawa kovalen dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen non polar. Perbedaan keduanya terletak pada sifat kepolaran ikatan. Pada ikatan kovalen non polar, elektron-elektron berada di antara kedua atom dengan merata sehingga tidak terjadi muatan pada ikatan tersebut, sedangkan pada ikatan kovalen polar, terdapat perbedaan muatan antara kedua atom. Senyawa kovalen polar lebih mudah larut dalam air dan bersifat elektrolit, sedangkan senyawa kovalen non polar tidak mudah larut dalam air dan tidak bersifat elektrolit.