Menulis sebuah karya tulis ilmiah seperti skripsi, tesis, maupun disertasi memang tidaklah mudah. Selain harus memahami konsep dan teori dari topik yang sedang dibahas, penulis juga harus memperhatikan berbagai aspek seperti format penulisan, tata bahasa, dan salah satunya adalah daftar pustaka.
Apa itu daftar pustaka?
Daftar pustaka merupakan bagian penting dari sebuah karya tulis ilmiah. Daftar pustaka berisi sumber-sumber referensi yang penulis gunakan sebagai dasar dalam menyusun karya tulisnya. Sumber referensi yang dimaksud bisa berupa buku, jurnal, artikel, makalah, atau website.
Kenapa daftar pustaka penting?
Daftar pustaka penting karena daftar pustaka merupakan bukti bahwa penulis telah melakukan riset secara menyeluruh dan memperoleh informasi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya. Daftar pustaka juga memudahkan pembaca untuk mencari dan mengakses sumber-sumber referensi yang digunakan oleh penulis.
Bagaimana cara menulis daftar pustaka?
Berikut adalah cara menulis daftar pustaka yang baik dan benar:
1. Tentukan gaya penulisan daftar pustaka
Sebelum menulis daftar pustaka, penulis harus menentukan gaya penulisan daftar pustaka yang akan digunakan. Ada beberapa gaya penulisan daftar pustaka yang umum digunakan, seperti MLA (Modern Language Association), APA (American Psychological Association), atau Harvard. Pastikan penulis memilih gaya penulisan yang sesuai dengan bidang studi dan aturan yang berlaku di institusi atau universitas tempat penulis menulis karya tulisnya.
2. Kumpulkan sumber-sumber referensi
Sebelum menulis daftar pustaka, penulis harus mengumpulkan sumber-sumber referensi yang digunakan dalam karya tulisnya. Pastikan sumber-sumber referensi yang digunakan berasal dari sumber yang terpercaya dan relevan dengan topik yang dibahas.
3. Urutkan sumber-sumber referensi
Selanjutnya, penulis harus mengurutkan sumber-sumber referensi berdasarkan gaya penulisan daftar pustaka yang digunakan. Biasanya, sumber-sumber referensi disusun berdasarkan abjad penulis atau judul buku atau artikel. Namun, ada juga gaya penulisan daftar pustaka yang mengurutkan sumber-sumber referensi berdasarkan nomor urut.
4. Tulis sumber-sumber referensi sesuai format yang ditentukan
Setelah sumber-sumber referensi diurutkan, penulis harus menuliskan sumber-sumber referensi sesuai dengan format yang ditentukan dalam gaya penulisan daftar pustaka yang digunakan. Pastikan penulis memperhatikan tata bahasa dan aturan penulisan yang berlaku dalam gaya penulisan daftar pustaka yang dipilih.
5. Periksa kembali daftar pustaka
Setelah menulis daftar pustaka, penulis harus memeriksa kembali daftar pustaka untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan penulisan atau format yang tidak sesuai. Pastikan penulis memeriksa kembali setiap sumber referensi yang disebutkan dalam daftar pustaka.
Kesimpulan
Menulis daftar pustaka memang memerlukan ketelitian dan kehati-hatian dalam penulisan. Namun, dengan mengikuti cara menulis daftar pustaka yang baik dan benar, penulis dapat memastikan bahwa daftar pustaka yang dibuat dapat menjadi bukti bahwa penulis telah melakukan riset secara menyeluruh dan memperoleh informasi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya. Selain itu, daftar pustaka juga memudahkan pembaca untuk mencari dan mengakses sumber-sumber referensi yang digunakan oleh penulis.