Kepulauan Mentawai terdiri atas empat pulau besar, yaitu Pulau Siberut, Sipora, Pagai Utara, dan Pagai Selatan. Keempat pulau tersebut berada di perairan Samudra Hindia sebelah barat Sumatra.
Kepercayaan kuno penduduk Mentawai sebelum mengenal agama adalah masuknya berbagai macam variasi dari konsep jiwa dan roh. Konsep jiwa dan roh yang dipercayai penduduk Mentawai, antara lain sebagai berikut.
- Simagere adalah jiwa yang menyebabkan orang hidup.
- Sabulungan adalah mahkluk halus yang berusaha melepaskan diri dari tubuh manusia yang meninggal dan pergi ke dunia roh atau hidup di sekitar tempat tinggal manusia di dalam bumi, air, udara, dan pohon.
- Kere adalah kekuatan sakti.
- Kina adalah roh yang tinggal di dalam rumah dan melindungi rumah, terutama uma (rumah panggung besar).
- Sanitu adalah roh-roh jahat yang suka mengganggu orang dan membawa penyakit. Banyak sanitu yang terjadi dari roh orang yang mati konyol.
- Taikamanua adalah pemimpin dari negara roh yang ada di seberang laut dan yang dibayangkan sebagai sebuah desa tepat serupa dengan desa di alam baka.
Pada masa lampau orang Mentawai kuno mengenal sosok dukun yang disebut sikerei. Sikerei dianggap sebagai orang yang menguasai ilmu gaib, ahli menyembuhkan penyakit, menolak bala, memberi jimat-jimat, meramal, dan menafsirkan mimpi.
Pada umumnya dukun tersebut adalah laki-laki yang memperoleh kepandaiannya dari ayahnya. Upacara keagamaan dalam masyarakat Mentawai misalnya upacara puliaijat.
Upacara tersebut terdapat di Pulau Siberut. Upacara puliaijat berlangsung kurang lebih selama tiga bulan. Dalam upacara tersebut dilakukan pemanggilan terhadap kekuatan yang baik dan pengusiran terhadap kekuatan jahat dengan perantara roh ghaib.
Pada puncak upacara, seluruh anggota masyarakat menghentikan segala aktivitas sehari-hari dan mempersiapkan perjamuan mewah.
Mereka mengundang roh leluhur sebagai tamu dan meminta perlindungan dari roh leluhur tersebut. Pada akhir upacara, dilakukan permohonan berkah dari kekuatan gaib, yaitu agar diberi hasil buruan yang melimpah.