Artikel ini akan membahas tentang suku batak, kesenian batak, kesenian suku batak, rumah adat batak, budaya batak, kebudayaan batak, kebudayaan suku batak, rumah adat suku batak, budaya suku batak.
Seni Rupa Masyarakat Suku Batak
Seni rupa yang paling menonjol dalam kehidupan masyarakat suku bangsa Batak adalah seni bangunan, seni kerajinan, dan seni berpakaian.
Seni Bangunan
Ciri khas yang nampak pada seni bangunan masyarakat suku bangsa Batak adalah arsitektur rumah adatnya. Rumah adat Batak disebut ruma atau dalam bahasa Batak Toba disebut jabu.
Arsitektur rumah adat Batak merupakan perpaduan yang harmonis, antara seni pahat, seni ukir, dan seni kerajinan.
Rumah adat Batak atau ruma merupakan akronim dari Ririt di Uhum Manotari di Adat, yang artinya sumber hukum adat dan sumber pendidikan suku bangsa Batak.
Rumah Adat Batak (Ruma) |
Dengan demikian keberadaan sebuah rumah bagi masyarakat suku bangsa Batak bukan sekedar tempat tinggal atau tempat berlindung dari panas dan hujan maupun tempat persinggahan semata, lebih dari itu menurut masyarakat adat Batak rumah merupakan pusat hukum adat dan pusat pendidikan bagi generasi penerus keturunan keluarga Batak.
Adapun bentuk bangunan rumah adat Batak adalah rumah panggung yang terdiri atas tiang-tiang penyangga, badan rumah, dan atap rumah.
Tiang-tiang penyangga tersebut dari kayu bulat (gelondongan) yang paling besar dan kokoh. Tiang tersebut dinamakan tiang parsuhi.
Tiang-tiang penyangga tersebut berada di setiap sudut dan berdiri tegak di atas pondasi batu yang kuat. Pondasi batu tersebut dinamakan batu parsuhi.
Jumlah tiang penyangga yang diperlukan dalam membangun sebuah rumah tergantung dari seberapa besar ukuran rumah yang akan dibangun.
Makin besar ukuran rumah, tiang penyangga yang dibutuhkan makin banyak. Jumlah tiang yang dibutuhkan dalam membangun sebuah rumah secara spiritual memiliki makna tertentu.
Bagian badan rumah merupakan bagian utama tempat kegiatan keluarga berlangsung, memiliki dinding yang terbuat dari bahan papan kayu yang tebal.
Fungsi dinding selain sebagai penutup badan rumah juga berperan memperkokoh tegaknya rumah. Pada bagian dinding depan dan belakang umumnya diberi hiasan lukisan ataupun ukiran, biasanya gambar cecak. Bagian atap rumah terbuat dari bahan ijuk.
Pada bagian ujung-ujung atap menjulang ke atas dan dipasangi tanduk kerbau sebagai lambang pengharapan.
Seni Kerajinan
Salah satu hasil kerajinan yang paling terkenal dan sekaligus merupakan identitas sosial masyarakat Batak adalah kain ulos.
Pakaian Adat Suku Batak (Ulos) |
Ulos merupakan hasil kerajinan tenunan tradisional suku bangsa Batak yang biasa diberikan oleh hula- hula (sebutan adat untuk orang tua yang anak gadisnya dipersunting keluarga lain) kepada boru (sebutan untuk keluarga pihak laki-laki yang mempersunting gadis).
Pemberian ulos tersebut mengandung makna sebuah harapan agar penerima ulos tersebut hangat tubuh dan jiwanya.
Dalam kehidupan masyarakat adat suku bangsa Batak, ulos bukan sekedar kain selendang penghias yang memperindah penampilan seseorang, melainkan memegang peranan penting dalam menandai siklus kehidupan seseorang sejak lahir hingga meninggal.
Menurut fungsi dan maknanya, ulos dibedakan menjadi enam, yaitu sebagai berikut.
- Ulos hela adalah ulos yang diberikan oleh orang tua mempelai perempuan kepada pasangan mempelai baru.
- Ulos lobu-lobu adalah ulos yang diberikan seorang ayah kepada putra dan menantu perempuannya setelah tiba di rumah dari acara pernikahan.
- Ulos tondi adalah ulos yang diberikan orang tua kepada putrinya yang sedang hamil tua khusus untuk anak pertama.
- Ulos parompa adalah ulos yang diberikan orangtua kepada putrinya yang baru melahirkan sebagai selendang untuk menggendong cucunya.
- Ulos saput adalah ulos penutup jenazah yang diberikan oleh tulang (sebutan untuk paman) almarhum apabila yang meninggal itu laki-laki.
- Ulos tujung adalah ulos yang diselubungkan ke kepala seorang janda.
Pakaian Adat
Pada umumnya pengantin laki-laki adat suku bangsa Batak mengenakan baju teluk belanga dan kain sarung disuji dengan penutup kepala berupa songkok.
Pada bagian bahunya terselempang selembar kain ulos. Pengantin perempuan mengenakan baju kurung dan berkain suji.
Penutup kepalanya mengenakan mahkota yang disebut bulang dengan dihiasi kembang goyang yang disebut jagar-jagar.
Perhiasan lainnya berupa kalung susun yang dinamakan gajah meong dan seperangkat gelang di lengan. Pada bahunya terselempang kain ulos, yaitu ulos bintang maratur, ulos ragi hotang, ulos bolean, dan ulos namarjungkit.