Berikut ini akan dibahas secara ringkas tentang peranan agama dalam kehidupan manusia, peranan agama bagi kehidupan manusia, peran agama dalam kehidupan, peran agama dalam masyarakat, peranan agama bagi kehidupan manusia.
Jika kita mempelajari sejarah perkembangan agama dan kepercayaan yang ada di Indonesia, kita dapat sekaligus mempelajari perubahan kebudayaan yang berupa perubahan perilaku masyarakat Indonesia berkaitan dengan perubahan sistem religi mereka.
Pola perilaku yang berlandaskan ajaran agama merupakan bentuk dari kebudayaan. Dalam sejarah kebudayaan bangsa Indonesia telah menghasilkan berbagai corak kebudayaan yang berlatar belakang pada sistem religi yang memengaruhinya.
Meskipun saat ini hampir semua masyarakat Indonesia telah memeluk agama yang diyakininya, namun pengaruh kepercayaan yang merupakan warisan agama asli masih nampak dalam bentuk warisan tradisi.
Sebagai contoh, terjadinya bencana alam yang melanda Indonesia seperti akhir-akhir ini, antara lain gempa bumi, gunung meletus, telah menimbulkan reaksi spontan yang berbeda dari masyarakat.
Di kalangan penganut agama, mereka menganggap bencana sebagai ujian dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu, perlu disikapi dengan pertobatan dan meningkatkan kesabaran.
Hal itu nampak dengan digelarnya berbagai bentuk doa bersama untuk memohon pengampunan dan keselamatan.
Adapun dari masyarakat yang masih kuat memegang adat dan tradisi, menganggap bahwa bencana merupakan suatu bentuk peringatan dari Sang Pencipta agar manusia banyak melakukan laku prihatin.
Hal itu disikapi dengan melakukan ritual-ritual khusus yang tidak dijumpai dalam tuntunan ajaran agama.
Dari contoh tersebut dapat kita tarik sebuah kesimpulan bahwa dengan adanya kepercayaan dan agama menyadarkan manusia bahwa manusia salah satu makhluk yang memiliki banyak keterbatasan.
Untuk itu, perlu mawas diri, karena ada kekuatan yang lebih besar yang mengatur segala sesuatu di alam semesta ini.
Dengan memiliki keyakinan seperti itulah (baik yang diperoleh dari ajaran kepercayaan ataupun dari ajaran agama) manusia dalam berperilaku cenderung rendah hati, tidak sombong, menyadari sebagai salah satu makhluk (dan bukan satu-satunya makhluk) ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Oleh karena itu aktivitas manusia yang cenderung merusak lingkungan, baik merusak hewan, tumbuhan, udara, tanah, dan sekitarnya serta membunuh sesama manusia, merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran agama maupun kepercayaan.