Artikel berikut ini akan membahas mengenai kelompok sosial, kelompok keanggotaan, membership group, kelompok acuan, reference group, pengertian kelompok acuan, contoh kelompok keanggotaan.
Kelompok Keanggotaan (Membership Group) dan Kelompok Acuan (Reference Group)
Kelompok keanggotaan (membership group atau appartenance group) adalah kelompok yang menunjukkan seseorang secara resmi dan secara fisik menjadi anggota.
Orang lain dapat dengan mudah dan pasti menentukan dari kelompok mana orang tersebut berasal atau sebagai anggota kelompok mana melalui tanda pengenal yang dimilikinya.
Contohnya, Andi berprofesi sebagai guru, bukti yang menunjukkan dia sebagai anggota dari membership group adalah Kartu Anggota PGRI yang menjelaskan bahwa Andi telah diterima secara sah sebagai anggota PGRI.
Dalam masyarakat yang belum mengenal administrasi secara baik, keanggotaan seseorang ditunjukkan dengan keberadaannya secara fisik yang selalu bersama-sama dengan anggota kelompok.
Kelompok acuan (reference group) adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya.
Seseorang yang bukan anggota kelompok (orang dari luar kelompok) menerima pengaruh dari suatu kelompok, dia menjalin ikatan batin dan berusaha menyesuaikan diri serta mengidentifikasikan diri dengan kelompok tadi karena dia berpandangan bahwa kelompok tersebut berguna untuk mengembang kan kehidupannya.
Contohnya, Andi sebagai anggota PGRI menjalin hubungan secara tersembunyi atau terang-terangan dengan koperasi yang ada di daerahnya.
Walaupun bukan anggota koperasi tersebut, dia berusaha mengembangkan prinsip-prinsip koperasi dalam kehidupannya karena terbukti bahwa koperasi sangat bermanfaat bagi pengembangan ekonomi keluarganya.
Koperasi dalam hal ini merupakan reference group bagi Andi. Kenyataan sosial menunjukkan bahwa jumlah anggota masyarakat yang menjadi reference group jumlahnya relatif banyak, terutama dengan kelompok keagamaan.
Artinya tidak menjadi anggota resmi agama tertentu, tetapi mereka berusaha menyesuaikan diri dengan ajaran agama yang secara hakiki dapat menciptakan ketenangan dan kebahagiaan hidup.
Dalam keadaan tertentu, antara reference group dan membership group agak sulit dipisahkan. Contohnya, seorang anggota partai politik menjadi anggota DPR.
DPR merupakan membership baginya, tetapi jiwa dan jalan pikirannya tetap terikat pada partainya. Hal ini sering menampak kan segi-segi negatif karena anggota dewan yang terhormat terlampau berpegang pada prinsip-prinsip reference group (partainya).