Kali ini kita akan membahas mengenai kelompok sosial, kelompok sosial teratur, kelompok sosial dalam masyarakat multikultural, kelompok dalam, kelompok luar, out group, in group, pengertian out group, pengertian in group, contoh in group, contoh out group.
Kelompok Dalam (In-Group) dan Kelompok Luar (Out-Group)
Istilah in-group atau kelompok dalam muncul ketika para anggota suatu kelompok merasa bahwa mereka mempunyai suatu tujuan dan cita-cita yang sama, menaati norma-norma yang sama, nasib yang sama.
Kelompok tersebut menganggap inilah kelompok kami atau orang-orang kita. Dalam ucapan, sikap dan perilakunya terkandung makna bahwa orang lain yang bukan termasuk kelompoknya (orang luar).
Contohnya, kami warga RT 007 sedangkan mereka warga RT 10; kami siswa Kelas XI, sedangkan mereka siswa Kelas X.
Sikap out-group atau kelompok luar ditandai dengan suatu kelainan yang berwujud antagonisme atau antipati. Hubungan dengan orang-orang yang bukan anggota kelompoknya berlangsung kurang akrab, dan berhati-hati.
Perasaan in-group dan out-group atau perasaan dalam dan luar kelompok merupakan suatu sikap yang dinamakan fanatisme, yaitu suatu sikap untuk menilai orang lain dengan menggunakan nilai-nilai dan norma kelompok sendiri.
Mereka beranggapan bahwa segala sesuatu dalam kelompoknya adalah yang terbaik. Menilai kelompok lain sering kali bersifat stereotip, yaitu gambaran atau anggapan dari suatu kelompok terhadap kelompok lain yang bersifat merendahkan obyek tertentu atau tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Sikap stereotip mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti agama atau kepercayaan, etnis, pekerjaan, dan sebagainya.
In-group dan out-group dapat dijumpai di semua masyarakat walaupun kepentingannya berbeda-beda. Dalam masyarakat bersahaja mungkin jumlahnya tidak begitu banyak jika dibandingkan dengan masyarakat kompleks sebab pembedaan unsur-unsur sosial tidak tampak secara jelas.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa setiap kelompok sosial adalah in group bagi anggotanya dan out-group bagi anggota kelompok.