Kali ini kita akan membahas mengenai kelompok sosial, kelompok sosial teratur, kelompok primer, primary group, pengertian kelompok primer, pengertian kelompok sekunder, kelompok sekunder, secondary group, kelompok sosial dalam masyarakat multikultural, contoh kelompok primer, contoh kelompok sekunder.
Pengertian Kelompok Primer (Primary Group) dan Kelompok Sekunder (Secondary Group)
Kelompok primer (primary group) adalah kesatuan hidup manusia yang ditandai dengan hubungan antaranggotanya yang berlangsung secara tatap muka, saling mengenal, mesra dan akrab, kerja sama yang erat dan bersifat pribadi.
Faktor-faktor yang memungkinkan hubungan manusia dalam suatu kelompok berlangsung secara akrab dan mesra di antaranya sebagai berikut.
- Jumlah anggota relatif kecil sehingga mereka saling mengenal kepribadian masing-masing.
- Adanya rasa solidaritas yang tinggi di antara anggota-anggotanya. Mereka merasa mempunyai kepentingan yang sama, memegang nilai-nilai budaya yang sama, berasal dari keturunan yang sama.
- Merasa mempunyai nasib yang sama karena pengalaman sejarah yang sama. Contohnya, kelompok primer, yaitu keluarga beserta kerabatnya.
Kelompok sekunder (secondary group) adalah kelompok yang hubungan antaranggotanya kurang akrab, renggang bahkan tidak saling mengenal.
Dalam kehidupan masyarakat setiap orang pada umumnya memiliki dua keanggotaan sekaligus. Selain sebagai anggota kelompok primer, dia juga sebagai anggota kelompok sekunder.
Faktor yang menyebabkan terbentuknya kelompok sekunder adalah hasrat dan kebutuhan hidup. Hasrat dan kebutuhan hidup itulah yang mendorong manusia untuk hidup berkelompok.
Manusia merupakan makhluk yang selalu ingin hidup bersama dan tidak mungkin dapat bertahan hidup tanpa manusia lain.
Pada saat suatu kebutuhan tidak bisa dipenuhi oleh diri sendiri atau kelompoknya (primer), manusia akan membentuk atau memasuki kelompok sekunder.
Manusia sebagai pribadi dalam kelompok sekunder kurang mendapat perhatian sebab yang menjadi pusat perhatian adalah tugas dan prestasi kerja.
Contohnya, dalam sebuah perusahaan, aspek yang dihargai dari seseorang adalah kepandaian, keterampilan, keluwesan bekerja sama, dan kepemimpinannya.
Demi efisiensi, prinsip utamanya adalah menempatkan seseorang untuk melakukan suatu jenis pekerjaan sesuai dengan keahliannya.