Pengertian, Sejarah Kemunculan dan Tokoh-Tokoh Pendukung Paham Sesat Teori Evolusi Charles Darwin (Darwinisme)

Berikut ini akan kita bahas tentang darwinisme, tokoh evolusi, darwin, darwinisme sosial, teori darwin, evolusi, teori evolusi darwin, teori evolusi, evolusi darwin, teori evolusi menurut darwin, evolusi menurut darwin, pengertian teori evolusi, evolusi manusia menurut darwin, isi teori darwin.

Darwinisme

Pengertian Darwinisme

Darwinisme adalah sebauh gerakan pemikiran yang dinisbatkan kepada seorang pemikir Inggris Charles Darwin yang telah menyebarkan bukunya yang berjudul The Origin  pada tahun 1859. dalam buku ini ia melontarkan teori tentang proses perkembangan dan pertumbuhan yang telah mengguncang nilai-nilai agama dan meninggalkan pengaruh negatif terhadap pemikiran dunia. 

SEJARAH BERDIRI DAN TOKOH-TOKOHNYA

Charles Darwin, pencetus teori Darwinisme adalah seorang pemikir inggris. Pada tahun 1859 ia menulis sebuah buku The Origin. 

Pengertian, Sejarah Kemunculan dan Tokoh-Tokoh Pendukung Paham Sesat Teori Evolusi Charles Darwin (Darwinisme)
Charles Darwin

 Dalam buku ini di ketengahkan sebauh teori perkembangan dan pertumbuhan ( evolusi ) yang mengatakan bahwa kehidupan itu berasal dari satu sel yang berada di dalam rawa sejak berjuta-juta tahun lalu. 

Kemudian sel ini berkembang dan berproses melewati beberapa fase.  Antara lain fase kera yang berakhir menjadi manusia. 

Dengan teorinya itu darwin menggusur pemikiran agama yang menisbatkan kejadian manusia kepada adam dan hawa sebagai manusia pertama. 

Arthur Keith, penganut Darwinisme yang fanatik ini mengakui bahwa teori darwin sampai sekarang tidak terbukti kebenarannya.  

Karena itu, kata dia : “teori itu harus di tulis kembali”, ia berkata : “sesungguhnya teori perkembangan dan pertumbuhan sampai kapan pun tidak akan mempunyai bukti dan akan terus demikian. 

Sebab satu-satunya yang membuat kita percaya kepada teori ini ialah alternatif satu-satunya  yang mungkin  dapat menggantikan teori ini yaitu kepercayaan kepada penciptaan langsung. Sedangakn ini sama sekali tidak ditemukan.”

Julian Huxley, seorang atheis penganut darwinisme ini muncul pada abad ke-20. tentang teori ini ia berkata : ” Begitulah, ilmu hayat telah menempatkan manusia pada pusat perbandingan terhadap segala anugrah dan nikmat sebagai makhluk termulia seperti dikatakan agama.”

Pada tempat lain ia berkata : ” Sesuatu yang tidak dapat di pungkiri ialah bahwa manusia pada saat sekarang ini adalah tuan dari segala makhluk yang ada. Tetapi kedudukannya itu sering ditempati seekor anjing atau tikud.”

Selanjutnya ia menganggap, manusia telah membuat-buat ide tentang tuhan ketika ia masih lemah dan bodoh. Tetapi sekarang menusia telah terpelajar dan dirinya telah mampu mendominasi alam. 

Karena itu sekarang tidak perlu kepada tuhan. Dengan demikian, menusia pada saat yang sama adalah seorang pemuja ( hamba ) dan sekaligus yang di puja.”

Lebih lanjut Huxley berkata : ” Setelah toeri darwin manusia tidak akan dapat lagi menyingkirkan anggapan dirinya sebagai hewan.”

Le Comte de Nuwaile yang di kenal sebagai salah seorang tokoh pembaharu teori evolusi yang masyhur. Tetapi sebenarnya ia seorang pencetus teori evolusi tersendiri .” 

D. H Scott, pengikut darwinisme sangat fanatik ini berkata : ” Teori evolusi datang untuk menjadikan sebuah teori baku. Kita tidak mungkin  dapat  melepaskan diri dari teori ini meskipun hanya sebagai suatu pengalaman dari sebuah keyakinan.”

PEMIKIRAN DAN DOKTRIN-DOKTRINNYA

Teori Darwin.

Teori  ini berkisar pada beberapa pemikiran dan hipotesis yang antara lain : 

  1. Darwin berhipotesis, semua  makhluk organik dan memiliki berjuta-juta sel berasal dari satu makhluk yang hina bersel satu.
  2. Evolusi kehidupan terjadi pada setiap makhluk hidup organik dari yang sederhana sampai kepada yang rumit dan komplek.
  3. Semua  makhluk berevolusi dari yang terendah kepada yang tertinggi secara bertahap. 
  4. Alam telah menganugerahkan berbagai jenis kekuatan sebagai unsur pelestarian, pertumbuhan dan penyesuaian diri dengan lingkungan untuk survice. Kemudian menaiki tangga kemajuan yang memberikan kebaikan jenis secara terus-menerus. Hal itu juga melahirkan berbagai jenis makhluk baru yang unggul seperti monyet dan jenis-jenis yang lebih tinggi dari itu, yang tercermin pada manusia. Sedangkan kita menemukan alam telah merampas potensi kemampuan dari jenis makhluk yang  lemah.  Akibatnya potensi tersebut hilang, gugur dan punah, Darwin menyandarkan teorinya kepada teori ‘ seleksi slam ‘ Malthus.
  5. Perbedaan-perbedaan  indivudual, termasuk satu jenis, akan melahirkan macam-macam jenis baru bersamaan proses pergantian yang panjang. 
  6. Alam memberi dan melarang secara acak dan asal jadi. Garis evolusi sendiri zigzag dan kacau, tidak berjalan di atas general  rule yang logis. 
  7. Inti teori darwin ialah hipotesis biologis lebih jauh dari teori-teori  filsafat.
  8. Teori darwin berhipotesis, bahwa setiap fase dari proses evolusi mewarisi yang sebelumnya secara pasti.  Artinya faktor-faktor luar  yang menentukan jenis fase ini. Akan halnya garis perjalanan proses itu sendiri, dengan seluruh fasenya, adalah garis yang kacau, tidak berjalan menuju tujuan yang di gariskan atau sasaran jauh dikarenakan alam yang menciptakannya itu tidak berakal dan tidak sadar. Bahkan ia berjalan secara serampangan. 
  9. Teori darwin berpijak pada dua prinsip yang berdiri sendiri : 

  • Makhluk hidup wujud dalam proses sejarah yang bertahap, tidak wujud sekali jadi.  Teori ini mungkin dapat dibuktikan.
  • Makhluk hidup ini berlanjut secara turun-temurun, yang satu dengan yang lainnya saling mewarisi melalui proses evolusi yang sangat lamban dan panjang. Sampai kini teori ini tidak dapat dibuktikan keshahihannya di karenakan adanya mata rantai yang hilang ( missing Link ) dalam silsilah evolusi yang  dianggapnya.

Pengaruh-Pengaruh  Yang Ditinggalkannya.

Sebelum teori darwin muncul, orang-orang menyerukan kebebasan berkeyakinan akibat adanya revolusi perancis. 

Pengertian, Sejarah Kemunculan dan Tokoh-Tokoh Pendukung Paham Sesat Teori Evolusi Charles Darwin (Darwinisme)

Tetapi setelah munculnya teori ini mereka memproklamirkan keilhadan mereka yang menyebar dengan cara aneh  dan berpindah dari eropa  keseluruh  dunia. 

Tak ada lagi  makna apapun bagi arti kata Adam, Hawa, surga, pohon yang buahnya dimakan Adam dan Hawa dan dosa ( menurut keyakinan kristiani, Al Masih telah disalib untuk menebus dosa warisan yang terus  menerus menimpa manusia sejak Adam sampai disalibnya Isa Al Masih ). 

Pemikiran-pemikiran materalistik telah mendominasi akal kaum intelektual dan memberikan inspirasi untuk membedakan menusia serta manusia  tunduk kepada hukum materi. Sebagian besar manusia melepas sama sekali atau setengah-setengah  imannya kepada Allah. 

Munculnya penyembahan terhadap alam, Darwin berkata  : ” Alam telah menciptakan segala-galanya dan kemampuannya mencipta tidak ada batasnya.”. 

Lebih lanjut ia mengatakan, ” sesungguhnya interpretasi pertumbuhan dan perkembangan dengan campur tangan Allah sama dengan memasukkan unsur luar biasa secara otomatis kepada alam.”. 

Tidak berguna lagi membahas  akhir dan tujuan keberadaan manusia. Sebab darwin talah membuat garis satu keturunan antara manusia dengan kera.  

Bahkan ia menganggap nenek moyang manusia sebenarnya ialah sebuah sel kecil yang hidup di rawa-rawa beku sejak jutaan tahun. 

Ilmu-ilmu barata secara keseluruhan telah meremehkan ide ‘Finality’  dengan alasan ide tersebut tidak penting bagi seorang ilmuwan dan berada diluar lingkup aktivitasnya. 

Merajalelanya rasa putus asa dan kehilangan harga diri serta lahirnya generasi bingung dan kacau penuh kehausan ruhani.  

Kekacauan aqidah menyesatkan kehidupan. Akibatnya zaman di landa kegelisahan dan kehilangan nilai. 

Teori Darwin merupakan bidan yang melahirkan teori psychoanalysis  Sigmund Freud dan teori moral baru Bridgestone, teori existensialisme Sartre serta teori materialisme Karl Marx. 

Semua teori tersebut mengambil manfaat dari  asas yang telah diletakkan oleh darwin dan berpegang kepdanya dalam titik tolak dan penafsirannya tentang menusia, kehidupan dan perilaku. 

Darwin menganggap manusia sebagai binatang seperti binatang lainnya. Seuatu anggapan yang mengguncangkan perasaan dan keyakinan.

Manusia menurut mereka hanyalah sebuah cermin yang memantulkan berbagai perubahan alam secara mendadak, acak dan tidak sistematik.

Ide Evolusi mengilhami faham kebinatangan manusia. Sedangkan teori proses evolusi mengilhami kematerialan manusia. 

Teori evolusi biologis telah menjadi ide filosofis yang menyerukan evolusi mutlak terhadap segala sesuatu, evolusi yang tiada batas dan tradisi. 

Akibatnya berlakulah sebuah keyakinan bahwa setiap keyakinan atau sistem atau moral akan menjadi lebih utama dan lebih sempurna dari yang lainnya, selama keberadaannya mengikuti perkembangan zaman. 

Bertrand Russell berkata : ” tidak ada kesempurnaan yang tetap dan tidak ada kebijaksanaan  yang tidak tegak sesedahnya.  Keyakinan apa saja tidak ada yang abadi sepanjang masa. Andai kata kita menghayal bahwa keyakinan itu mengundang kebenaran abadi, maka zaman pasti akan mentertawakannya. “

Marx mengambil teori darwin tentang kematerian manusia. Tuntutan manusia di dalam hidup itu tertabatas dalam upaya mendapatkan makanan, tempat tinggal dan sex.  Dengan demikian semua unsur keruhanian pada manusia di abaikan sama sekali. 

Sedangkan Freud mengambil teori kebinatangan manusia dari Darwinisme. Dari sanalah teori psychoanalysisnya di bangun. Freud menjalaskan perilaku manusia berdasarkan dorongan sexual satu-satunya. 

Karena itu manusia, menurut Freud adalah seekor binatang sexual yang hanya  memiliki kepasrahan untuk memenuhi dorongan instink. Jika tidak demikian maka ia akan menjadi mangsa tekanan jiwa yang dapat melumpuhkan saraf-saraf. 

Sedangkan Durkheim mengambil teori kebinatangan dan kematerian manusia sekaligus. Kemudian memadukannya menjadi satu teori yang disebut teori collective mind. 

Bertrand Russell dalam penafsirannya tetang moral juga mengambil dari darwinisme. Menurutnya moral berkembang dari satu tabu sampai kepada moral ketaatan yang bersifat ketuhanan dan seterusnya kepada moral mesyarakat ilmiah. 

Teori perkembangan menurut Freud dapat menjadi penjelas bagi agama melalui penjelasan sexiologis. ” agama adalah sebuah perasaan menyesal akibat pembunuhan yang dilakukan anak kepada orang tuanya di karenakan di larang berbuat mesum dengan ibunya. Penyelesaian ini menjadi penyembahan kepada orang tua laki-laki. Seterusnya kepada totem, lalu kepada kekuatan ghaib dalam bentuk agama samawi. Seluruh peredaran tersebut bersumber dan terpusat pada pangkalnya. 

Peranan Yahudi Dan Kekuatan Perusak Dalam Menyebarkan Teori Darwin. 

Darwin sendiri bukan seorang yahudi. Ia adalah seorang Nashrani. Tetapi orang-orang yahudi dan gerakan perusak menemukan celah-celah kesesatan yang di cari-cari  mereka. Karena itu mereka memanfaatkan teori ini untuk menghancurkan nilai-nilai di dalam kehidupan manusia. 

Protokolat Hakhom-hakhom zionisme menyatakan : ” Janganlah kalian beranggapan bahwa pernyataan-pernyataan kami sebagai kata-kata kosong. Perhatikanlah, keberhasilan Darwin, Marx, Nitze telah kami persiapkan sebelumnya. Pengaruh tidak bermoral bagi orientasi ilmu-ilmu ini di dalam pemikiran bangsa-bangsa pasti akan semakin jelas bagi kita.”

Kecepatan penerapan teori ini  merupakan satu bukti adanya tangan-tangan tersembunyi  yang memanfaatkan penyebarannya. Padahal teori evolusi merupakan satu teori yang tak pernah memiliki bukti-bukti kebenaran.

Pengkultusan dan pemujaan luar biasa terhdap darwin,  sebagai pembebas pemikiran kemanusiaan, melahirkan julukan penakluk alam bagi dirinya.

Kecenderungan pers secara bulat-bulat mendukung gerakan darwinisme menentang gereja dan mempopulerkan melalui penentang-penentangnya merupakan salah satu taktik yahudi untuk menyebarkan teori ini. Secara umum lembaga-lembaga pers dimiliki kaum yahudi. 

Para Kritikus Teori Darwin.

Agasize ( inggris ) dan Owen ( amerika ) mengkritik teori darwin. ” Pemikiran darwinisme semata-mata khurafat yang berkedok ilmu. Ia pasti  akan dilupakan orang.”

Senada dengan dua orang pemikir di atas Hashl, seorang ahli falak, dan sejumlah guru besar di berbagai universitas pada abad lalu juga mengkritik keras teori darwin. 

Cressy Marrison berkata : ” orang-orang yang menyuarakan teori evolusi sebenarnya sama sekali tidak mengetahui tentang unit-unit kalahiran. Mereka itu berhenti di tempat mereka justru ketika evolusi benar-benar mulai, yakni ketika menjadi sel.”

Antony Standen, penulis buku ilmu adalah seekor sapi suci, menyoroti apa yang disebut missing link sebagai kelemahan darwinisme yang tidak dapat di pungkirinya. 

Antony berkata : ” Barang kali lebih mendekati kebenaran jika kita katakan bahwa bagian terbesar dari missing link itu bukanlah satu link ( mata rantai ). Tetapi malah saya meragukan adanya mata rantai itu sendiri.”

Sedangkan C.C. Stewart berkata : ” Para ahli biologi mendukung secara sektoral tentang kisah Adam dan Hawa seperti dikisahkan agama.  Padahal kisah tersebut keseluruhannya benar.” 

Austin Clark menyatakan : ” Tidak ada satu indikasi pun yang mengacu kapada keyakinan bahwa kejadian binatang besar itu berproses dari jenis lainnya.  Sesungguhnya setiap tahap mempunyai wujudnya sendiri yang khas akibat proses penciptaan yang spesifik.  Manusia lahir di bumi dengan tiba-tiba dalam bentuknya yang seperti kita lihat sekarang ini.” 

Pastur telah merontokkan mitologi kelahiran sindiri ( tidak di lahirkan ). Semua hasil penelitian merupakan pukulan telak bagi teori darwin. 

Neodarwinisme

Pendukung neodarwinisme bingung menghadapi kritik ilmiah yang ditujukan kepada teori darwin. Mereka tidak mampu memberikan jawaban. 

Akhirnya mereka keluar dari teori asal dengan membawa pemikiran-pemikiran baru untuk mendukung teori itu. 

Ini merupakan bukti atas kefanatikan mereka yang berlebihan terhadap teori tersebut. Karena itu mereka telah mengetengahkan sebuah rangkaian alternatif teori itu. Antara lain : 

  1. Mereka menetapkan, hukum perkembangan alam tidak mencakup interpretasi proses evolusi. Maka di ganti dengan sebuah hukum baru yang disebut hukum perubahan mendadak atau lompatan-lompatan.  Mereka juga tampil dengan membawa pemikiran kebetulan.
  2. Mereka terpaksa mengakui adanya bermacam-macam asal-usul, yang darinya, seluruh macam jenis bercabang-cabang bukanlah dari asal yang satu seperti yang telah banyak diyakini orang. 
  3. Mereka terpaksa harus menetapkan tentang keunikan manusia secara biologis, walaupun terdapat kamiripan yang nyata antara manusia dengan kera.  Ini merupakan satu point yang tercecer bagi darwin dan orang-orang yang hidup semasanya. 
  4. Apa yang di bawa para penganut neodarwinisme hanyalah pemikiran dan teori-teori usang yang tidak mampu untuk menafsirkan sistem kehidupan dan sistem alam semesta yang berjalan begitu teliti dan rapih di bawah kontrol dan kendali Yang Maha Bijaksana.” Yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya kemudian memberinya petunjuk” ( Qs Thaha : 50 ).

AKAR PEMIKIRAN DAN SIFAT IDEOLOGINYA.

Sebelum darwin,  pemikiran semacam ini telah di kenal. Para ahli telah mencatat, banyak jenis binatang yang muncul belakangan lebih tinggi dari pada jenis-jenis sebelumnya. Para ahli itu antara lain : Roy Parkinson dan Lino. 

Mereka berkata : ” Bahwa evolusi itu merupakan sebuah program yang terncana, yang mengandung rahmat bagi alam semesta.” . akan tetapi teori mereka di cap sebagai teori ketuhanan. Karena itu teori tersebut terlupakan ketika berada dalam laboratorium biologi.

Dalam teorinya Darwin diilhami oleh studi kependudukan dan teori Malthus. Karena itu ia telah mengambil hukum malthus dalam pemulihan dan penyaringan, dan yang berkisar di sekitar pengrusakan alam bagi orang-orang yang lemah untuk kepentingan orang yang kuat. 

Juga mengambil hasil penelitian ” Laile ” tentang geologi, dimana ilmuwan ini mampu meramu sebuah teori mekanik untuk evolusi. 

Teori darwin secara kebetulan mendapatkan sebuah kondisi yang tepat, dimana ia lahir setelah lenyapnya domonasi gereja dan agama dan datang setelah revolusi perancis dan revolusi industri. 

Pada saat itu jiwa menusia sudah siap untuk menafsirkan kehidupan secara materialistik murni, selain telah siap untuk menerima pemikiran apa saja yang di lontarkan. 

Termasuk pemikiran yang membawa kepada atheisme dan jauh dari tafsiran-tafsiran ketuhanan, baik yang benar ataupun yang salah. 

PENYEBARAN DAN KAWASAN PENGARUHNYA.

Darwinisme mulai muncul pada tahun 1859 M. pertama kali tesebar di Eropa, kemudian menjalar ke seluruh penujuru dunia.  

Sampai hari ini teori darwin masih di pelajari di berbagai universitas di dunia.  Di samping itu di dunia islam pangikut teori ini banyak di temukan. Mereka ada yang terdidik secara barat dan ada yang mempalajarinya di universitas-universitas Eropa dan Amerika.