Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran Uang dalam Masyarakat
Berikut ini penjelasan tentang teori permintaan dan penawaran uang, teori permintaan, penawaran uang, teori permintaan uang, teori kuantitas uang, faktor yang mempengaruhi permintaan uang, faktor yang mempengaruhi penawaran uang, faktor faktor yang mempengaruhi permintaan uang, faktor faktor yang mempengaruhi penawaran uang, faktor yg mempengaruhi permintaan uang, faktor yang mempengaruhi permintaan, harga barang, permintaan barang, tingkat suku bunga, struktur perekonomian negara, lingkungan, pendapatan.
Telah diuraikan di atas menurut JM. Keynes ada 3 alasan yang memengaruhi kebutuhan masyarakat akan uang yaitu :
1) Alasan Transaksi (Transaction Motive)
2) Alasan Berjaga-jaga (Precautionary Motive)
3) Alasan Spekulasi (Spekulative Motive)
Sementara itu menurut Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus ada 2 (dua) hal yang memengaruhi kebutuhan uang dalam masyarakat yaitu:
Dalam setiap rumah tangga, perekonomian memerlukan uang untuk kebutuhan transaksi, misalnya untuk membeli bahan baku, membayar biaya produksi, dan lain-lain.
Saat ini masyarakat cenderung menyimpan kekayaan dalam bentuk uang, baik dalam bentuk tabungan, deposito, maupun asuransi.
Perubahan harga barang dapat memengaruhi jumlah uang yang beredar. Suatu contoh : Harga minyak goreng dari Rp. 8400,00 per liter. Jika permintaan 10 liter maka uang yang beredar Rp. 84.000,00,.
Ketika harga minyak goreng naik menjadi Rp. 9.500,00 maka uang yang beredar akan lebih banyak yaitu sebesar Rp. 95.000,00. Demikian pula jika harga turun maka uang yang beredar pun akan menjadi lebih sedikit.
Permintaan Barang juga dapat memengaruhi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Contohnya ialah harga beras Rp. 4.000,00 per kilogram, jika permintaan 10 kilogram maka uang yang beredar sebesar Rp. 40.000,00.
Akan tetapi ketika permintaan naik menjadi 20 kilogram maka uang yang beredar otomatis akan naik menjadi Rp. 80.000,00. Jadi jelas bahwa dengan naiknya permintaan, jumlah uang yang beredar juga akan bertambah.
Suku bunga juga dapat memengaruhi uang yang beredar dalam masyarakat. Karena jika suku bunga turun maka masyarakat akan cenderung mengajukan kredit pada lembaga keuangan sehingga uang yang beredar dalam masyakarat akan bertambah,
Demikian pula jika suku bunga tinggi maka masyarakat akan berlomba-lomba menabung sehingga uang yang beredar akan berkurang akibat tingginya animo masyarakat untuk menabung.
Dalam masyarakat industri, perputaran uang akan lebih cepat karena dalam suatu proses produksi membutuhkan waktu yang lebih cepat daripada pada masyarakat agraris.
Masyarakat agraris harus menunggu waktu yang lebih lama untuk memanen hasilnya, sehingga uang yang beredar akan cenderung lebih lama.
Lingkungan juga dapat memengaruhi jumlah uang yang beredar. Di lingkungan perkotaan jumlah uang yang dibutuhkan akan lebih banyak, karena dapat dikatakan di lingkungan perkotaan semuanya serba membeli.
Berbeda dengan masyarakat di pedesaan yang umumnya kebutuhan dapat dicukupi sendiri, misalnya jika membutuhkan sayuran tidak harus membeli, tetapi tinggal memetik di ladang/sawah. Sehingga tingkat peredaran uang di desa relatif lebih lambat daripada di perkotaan.
Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh masyarakat dalam waktu tertentu. Jika pendapatan naik maka uang yang dibelanjakan juga akan semakin meningkat. Hal ini tentu saja juga akan meningkatkan peredaran uang dalam masyarakat.