Berikut pembahasan mengenai tenaga kerja, masalah ketenagakerjaan, lapangan pekerjaan, pengangguran, jumlah tenaga kerja, full employment, biaya peluang, opportunity cost, batas kemungkinan produksi, production possibility frontier, pengertian biaya peluang, pengertian batas kemungkinan produksi, pengertian full employment, kurva batas kemungkinan produksi, production possibility frontier curve.
Masalah Ketenagakerjaan, Lapangan Pekerjaan dan Jumlah Tenaga Kerja
Setiap negara selalu dihadapkan pada masalah ketenagakerjaan, yaitu ketersediaan lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja.
Pengangguran terjadi di setiap negara , hal ini terjadi karena kesenjangan antara penyedia lapangan kerja dengan jumlah tenaga kerja yang mencari pekerjaan, serta adanya kesenjangan informasi dan keahlian yang diinginkan.
Mereka yang tidak mempunyai pekerjaan dan sedang aktif mencari pekerjaan itulah yang disebut pengangguran. Kondisi manakala semua lowongan pekerjaan terisi penuh oleh para pencari kerja inilah yang disebut dalam ilmu ekonomi sebagai full employment.
Karena adanya kelangkaan sumber daya, maka kapan pun orang/sebuah membuat pilihan maka ia akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh barang yang lain. Hal itulah yang dimaksud dengan biaya peluang.
Biaya adalah biaya yang harus dikorbankan untuk memperoleh kebutuhan barang atau jasa yang lain. Jadi, biaya peluang (Opportunity Cost) adalah biaya karena hilangnya kesempatan akibat dari pemenuhan suatu kebutuhan yang lain.
Konsep Opportunity Cost dapat digambarkan dengan menggunakan batas kemungkinan produksi (production possibility frontier-PPF).
Batas kemungkinan produksi (production possibility frontier – PPF) adalah jumlah produksi yang dapat dicapai oleh suatu perekonomian, dengan menggunakan sumber daya yang terbaik asalkan pengetahuan teknologi dan jumlah inputnya tersedia.
PPF merepresentasikan daftar barang dan jasa yang tersedia untuk masyarakat. Batas kemungkinan produksi dalam bentuk grafik disebut kurva batas kemungkinan produksi (production possibility frontier curve).
Efesiensi sumber daya dalam memproduksi dua komoditas tidaklah sama. Setiap tambahan satuan komoditas pertama yang diproduksi menyebabkan sejumlah komoditas kedua harus dikorbankan.
Sesuai konsep opportunity cost, biaya dari setiap satuan bahan pembuat komoditas pertama yang diproduksi sama dengan kesempatan atau peluang yang hilang atau jumlah komoditas kedua yang harus dikorbankan.
|
Tabel. Alternatif Kemungkinan Produksi |
Pada tabel diatas menunjukkan suatu perusahaan “X” mampu memproduksi 15 unit sepeda motor tanpa memproduksi senjata yang ditunjukkan pada titik A.
Pada saat 1 unit senjata dan 14 unit sepeda motor ditunjukkan pada titik B. hal tersebut berlanjut hingga kombinasi di titik F yang memproduksi 5 unit senjata tanpa memproduksi sepeda motor.
Pergerakan titik A ke B menunjukkan adanya pengurangan produksi jumlah produksi sepeda motor, yaitu dari 15 ke 14. Ini berarti faktor-faktor produksi yang dikorbankan sudah cukup untuk memproduksi 1 unit senjata yang pertama.
Begitu seterusnya hingga sampai pada titik F. Jadi produksi senjata dapat terus ditambah jika produksi sepeda motor terus dikorbankan, sehingga biaya-biaya yang digunakan untuk faktor-faktor produksi sepeda motor dapat digunakan untuk membiayai produksi sepeda motor.
Setelah kamu mempelajari Tabel di atas, marilah kita pelajari juga kurva batas kemungkinan produksi dalam kurva PPF berikut berdasarkan tabel di atas!
Kurva batas kemungkinan produksi (production possibility frontier-PPF) ditunjukkan pada garis yang dibentuk dari titik A hingga F. Garis lengkung AF menjadi batas produksi dari kombinasi sepeda motor dan senjata sekaligus merupakan produksi tertinggi yang dapat dilakukan perusahaan “X”.
Perhatikanlah! titik yang ada di luar kurva, yaitu pada titik G maksudnya pada kombinasi tersebut tidak dapat dicapai oleh sumber daya dan teknologi yang tersedia. Sedangkan pada titik H, menandakan kegiatan ekonomi tidak memanfaatkan seluruh sumber daya yang tersedia.
Seperti apa yang telah disebutkan di atas bahwa setiap tambahan satuan komoditas pertama yang diproduksi menyebabkan sejumlah komoditas kedua harus dikorbankan.
Sesuai konsep opportunity cost, biaya dari setiap satuan bahan pembuat komoditas pertama yang diproduksi sama dengan kesempatan atau peluang yang hilang atau jumlah komoditas kedua yang harus dikorbankan.
Hal inilah yang mengakibatkan perusahaan untuk berpindah usaha/berproduksi di bidang lain karena memandang memproduksi barang tertentu lebih menguntungkan, sehingga perusahaan harus terpaksa untuk melakukan PHK kepada karyawannya.
PHK dilakukan perusahaan kepada karyawan diakibatkan karena perusahaan tidak lagi memerlukan tenaga dari karyawan tersebut.