Pengertian dan Teori Permasalahan Ekonomi Makro Menurut Keynes serta Ruang Lingkupnya
Berikut ini merupakan penjelasan mengenai ekonomi makro, pengertian ekonomi makro, teori ekonomi makro, pengertian makro, permasalahan ekonomi makro, definisi ekonomi makro, pengertian ilmu ekonomi makro, teori ekonomi keynes, teori keynes, teori ekonomi makro keynes, ruang lingkup ekonomi makro.
Makro ekonomi berasal dari kata “makro” yang berarti besar. Teori makro ekonomi membuat analisis mengenai kegiatan dalam suatu perekonomian dari sudut pandang yang berbeda dengan teori mikro ekonomi.
Analisis makro ekonomi merupakan analisis secara agregat terhadap keseluruhan kegiatan perekonomian. Analisisnya bersifat umum dan tidak memerhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam perekonomian.
Sebagai contoh dalam teori ekonomi makro dalam menganalisis kegiatan pembeli yang dianalisis bukanlah perilaku seorang pembeli tetapi keseluruhan pembeli yang ada dalam perekonomian.
Begitu pula dalam menganalisis tingkah laku produsen yang diamati bukanlah kegiatan seorang produsen tetapi kegiatan keseluruhan produsen dalam perekonomian.
Jadi teori ekonomi makro adalah teori ekonomi yang mempelajari kegiatan ekonomi secara keseluruhan (agregat). Contoh dari teori ini, yaitu meliputi masalah-masalah:
Analisis ini menerangkan tentang sampai di mana suatu perekonomian akan menghasilkan barang dan jasa. Berdasarkan pandangan Keynes, analisis makro ekonomi menunjukkan bahwa tingkat kegiatan perekonomian ditentukan oleh pengeluaran agregat dalam perekonomian.
Analisis makro ekonomi merincikan pengeluaran agregat kepada 4 komponen meliputi:
1) Pengeluaran rumah tangga (biasa disebut konsumsi)
2) Pengeluaran pemerintah
3) Pengeluaran perusahaan-perusahaan (biasa disebut investasi)
4) Ekspor dan impor
Setiap masyarakat mengharapkan agar pengeluaran agregat akan mencapai tingkat yang diperlukan untuk mewujudkan kesempatan kerja penuh tanpa inflasi walaupun tujuan ini susah dicapai.
Pada umumnya pengeluaran agregat yang sebenarnya adalah lebih rendah daripada yang diperlukan untuk mewujudkan kesempatan kerja penuh. Keadaan ini akan menimbulkan pengangguran.
Ada kalanya permintaan agregat melebihi kemampuan perekonomian untuk memproduksi barang dan jasa. Keadaan ini menyebabkan kenaikan harga-harga atau inflasi.
Tindakan pemerintah sangat penting digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pengangguran dan inflasi. Langkah-langkah yang ditempuh pemerintah dibedakan menjadi dua yaitu kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.
Kebijakan fiskal adalah upaya pemerintah dalam mengubah struktur dan jumlah pajak dan pengeluarannya dengan maksud untuk memengaruhi tingkat kegiatan perekonomian.
Sedangkan kebijakan moneter adalah langkah pemerintah dalam memengaruhi jumlah uang dalam perekonomian atau mengubah suku bunga dengan tujuan mengatasi masalah perekonomian yang dihadapi.