Berikut ini merupakan penjelasan singkat tentang keanekaragaman hayati, biodiversitas, tingkat keanekaragaman hayati, pengertian keanekaragaman hayati, keanekaragaman hayati tingkat gen, keanekaragaman tingkat gen, pengertian genotipe, genetik, fenotipe, genotipe.
Keanekaragaman Hayati
Anda telah mempelajari tentang makhluk hidup yang berukuran kecil, pada bab ini Anda akan mempelajari hewan dan tumbuhan dengan ukuran yang beragam. Anda tertarik?
Apakah Anda sering memerhatikan kebun di dekat rumah atau sekolah Anda? Makhluk hidup apa sajakah yang terdapat di tempat tersebut? Beraneka ragam, bukan?
Ada tumbuhan, kupu-kupu, burung, kumbang, dan lainnya. Semua jenis makhluk hidup tersebut merupakan contoh dari keanekaragaman hayati.
Indonesia memiliki hutan hujan tropis yang luas. Hutan hujan tropis terkenal dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. Berapa banyak keanekaragaman hayati yang ada di tempat tersebut?
Pastinya banyak dan beraneka ragam. Untuk menjaga serta melestarikan keanekaragaman hayati, usaha apa saja yang harus dilakukan? Langkah nyata apa yang dapat kita lakukan untuk berpartisipasi aktif menjaga keanekaragaman hayati ini?
Anda dapat menemukan jawaban semua pertanyaan tersebut dengan memahami artikel ini. Pelajarilah artikel ini dengan penuh semangat untuk manambah wawasan Anda sebagai wujud rasa syukur kepada Robb Semesta Alam.
Tingkat Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati disebut juga biodiversitas. Kata ini merupakan serapan langsung dari kata biodiversity. Keanekaragaman hayati terbentuk karena adanya keseragaman (kesamaan) dan keberagaman (perbedaan) sifat atau ciri makhluk hidup.
Keanekaragaman dapat dilihat antara lain dari perbedaan bentuk, ukuran, warna, jumlah, dan faktor fisiologis. Akan tetapi, apakah Anda mengetahui bahwa dalam setiap spesies yang sama juga masih terdapat perbedaan? Dapatkah Anda menyebutkan contohnya?
Makhluk hidup yang ada di dunia ini beraneka ragam dalam berbagai tingkatan. Makhluk hidup berbeda-beda pada tingkat genetik, spesies, bahkan pada tingkat yang lebih luas, yaitu pada tingkat ekosistem. Mengapa makhluk hidup berbeda-beda?
Keanekaragaman Hayati Tingkat Genetik
Gen adalah materi hereditas di dalam kromosom yang mengendalikan sifat makhluk hidup. Gen terdapat di setiap inti sel makhluk hidup. Gen pada makhluk hidup memiliki perangkat dasar yang sama, tetapi memiliki susunan yang berbeda.
Hal ini menyebabkan setiap makhluk hidup memiliki fenotipe maupun genotipe yang berbeda. Sifat fenotipe makhluk hidup merupakan sifat hasil ekspresi gen yang terlihat. Misalnya, pada tumbuhan warna daun hijau tua, bentuk daun lebar, jenis batang melebar.
Adapun sifat genotipe adalah tipe susunan gen yang dimiliki makhluk hidup tersebut. Contohnya, dua orang wanita yang memiliki rambut hitam keriting. Meskipun keduanya memiliki rambut hitam keriting, namun genotipenya mungkin saja berbeda.
Misalnya, satu orang bergenotipe homozigot dan satu orang lagi bergenotipe heterozigot. Masihkah Anda ingat tentang homozigot dan heterozigot? Untuk mengingat materi tentang Genetika, Anda dapat membuka kembali buku pelajaran Biologi Kelas IX (SMP Kelas III).
Kromosom yang membawa materi DNA menjadi sumber keanekaragaman genetik |
Keanekaragaman tingkat gen menimbulkan variasi antarindividu dalam satu spesies. Contoh keanekaragaman tingkat gen yang mudah diamati adalah adanya perbedaan warna merah dan hitam pada ikan koi;
adanya buah manis dan buah asam pada satu pohon mangga yang sama; dan perbedaan warna kuning, merah, atau putih pada biji jagung.
Contoh keanekaragaman genetik pada ikan koi |
Anda perlu memahami juga bahwa variasi gen dipengaruhi juga oleh lingkungan. Oleh karena itu, selain dipengaruhi gen, ciri fenotipe yang tampak dari suatu spesies juga dipengaruhi lingkungan.
Oleh karena itu, dua individu dalam suatu spesies dengan susunan gen yang sama, belum tentu memiliki ciri yang sama pula.