Berikut ini penjelasan tentang larutan elektrolit, konsep larutan elektrolit, reaksi redoks, penerapan reaksi redoks dalam kehidupan sehari hari, tata nama senyawa.
Penerapan Konsep Larutan Elektrolit dan Reaksi Redoks
Anda telah mempelajari konsep larutan elektrolit dan reaksi reduksi oksidasi. Apakah manfaat dari konsep-konsep yang telah Anda pelajari tersebut?
Penerapan Konsep Redoks dalam Memberi Nama Senyawa
Pada pembahasan mengenai Tata Nama dan Persamaan Reaksi Kimia, Anda telah mempelajari cara memberi nama senyawa kimia.
Senyawa kimia diberi nama berdasarkan muatan dan jenis unsur-unsur penyusunnya, misalnya NaCl (natrium klorida), MgCl2 (magnesium klorida), dan CO2 (karbon dioksida).
Bagaimana dengan senyawa yang unsur penyusunnya memiliki nilai bilangan oksidasi lebih dari satu, seperti Fe dan Cu? Fe memiliki dua nilai bilangan oksidasi, yaitu +2 dan +3, sedangkan nilai bilangan oksidasi Cu adalah +1 dan +2.
Jika unsur logam tersebut berikatan dengan unsur non logam akan membentuk lebih dari satu jenis senyawa. Untuk itu, penulisan kedua senyawa yang terbentuk dibedakan dengan cara menuliskan muatannya dengan angka Romawi dalam tanda kurung.
Angka Romawi ditulis di belakang nama unsur yang bersangkutan. Berikut contoh penulisan nama untuk senyawa yang terbentuk antara Fe dan Cl.
FeCl2 = besi(II) klorida
FeCl3 = besi(III) klorida
Agar lebih memahami hal ini, pelajarilah contoh-contoh soal berikut
Aturan yang berlaku untuk senyawa ion berlaku juga untuk senyawa kovalen yang salah satu unsur penyusunnya memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu. Untuk lebih jelasnya, pelajarilah contoh soal berikut.
Tuliskan nama senyawa berikut.
a. NO dan N2O3
b. P2O5 dan P2O3
Demikianlah pembahasan kita pada kali ini, semoga bermanfaat.