Berikut ini akan kita bahas tentang kingdom animalia, klasifikasi kingdom animalia, anggota kingdom animalia, ciri-ciri kingdom animalia, contoh kingdom animalia, invertebrata, hewan yang tidak memiliki tulang belakang, kelompok vertebrata, hewan yang memiliki tulang belakang,simetri tubuh, rongga tubuh, hewan diploblastik, hewan triploblastik,lapisan ektoderm, lapisan mesoderm, acoelomata, coelomata, porifera, cnidaria, plathyhelminthes, nematoda, annelida, mollusca, echinodermata, arthropoda, chordata
Perhatikan oleh Anda semut, kucing, cecak, katak, dan kupu-kupu yang diciptakan Tuhan Yang Maha Esa. Mungkin Anda telah mengetahui bahwa semua organisme tersebut termasuk hewan. Akan tetapi, dapatkah Anda temukan kesamaan mendasar dari keempat hewan tesebut?
Jika Anda amati secara saksama, terdapat beberapa kesamaan dari organisme tersebut. Semuanya merupakan organisme multiseluler, mendapatkan makanan secara heterotrof, dan mampu berpindah tempat secara aktif. Hal tersebut merupakan ciri-ciri umum dari kingdom Animalia.
Meskipun begitu, tidak semua anggotanya dapat berpindah tempat secara bebas, misalnya hewan anggota filum Porifera.
Pada pembahasan ini, Anda akan diperkenalkan pada kelompok-kelompok dari kingdom Animalia yang beraneka ragam. Anggota kingdom ini merupakan organisme penguasa berbagai ekosistem di bumi.
Mereka juga merupakan karnivora yang menempati tingkat trofik atas. Beberapa hewan merupakan sahabat terdekat manusia yang dibesarkan dan dipelihara manusia.
Bagaimanakah klasifikasi kingdom Animalia? Adakah peran positif kingdom Animalia terhadap kehidupan manusia? Untuk itu, simaklah pembahasan berikut ini untuk menjawab pertanyaan seputar kingdom Animalia.
Klasifikasi dan Ciri-Ciri Kingdom Animalia
Kingdom Animalia yang kita kenal sebagai hewan, memiliki bentuk yang beraneka ragam. Mulai dari Porifera yang sederhana hingga paus biru yang merupakan Mammalia terbesar. Semua anggota kingdom Animalia merupakan organisme multiseluler.
Tidak seperti Protista yang melakukan semua aktivitas biologisnya dalam satu sel, Animalia memiliki sel-sel yang telah terspesialisasi. Sel-sel yang telah terspesialisasi ini hanya mampu melakukan fungsi tertentu dan tidak dapat melakukan fungsi yang lain.
Sel hewan yang berfungsi sebagai penyusun alat gerak atau sistem pencernaan, memerlukan sel lainnya untuk dapat melaksanakan fungsinya. Contohnya, sel darah merah yang memberikan suplai oksigen bagi sel saraf.
Anggota kingdom Animalia bersifat heterotrof. Dapatkah Anda menjelaskan mengapa hewan bersifat heterotrof?
Hewan tidak dapat memproduksi makanan sendiri, hanya dapat memperoleh makanan dari organisme lain. Hewan merupakan organisme multiseluler dan sel-selnya telah terspesialisasi, anggota kingdom Animalia memiliki sistem pencernaan dan sistem transpor.
Makanan yang didapat kemudian dicerna menjadi molekul sederhana dan disalurkan ke seluruh sel tubuh melalui sistem transpor. Agar lebih jelas memahami ciri-ciri kingdom Animalia secara umum,
perhatikan tabel berikut.
Ciri-ciri Kingdom Animalia |
Dari sekitar dua juta spesies kingdom Animalia, 97% merupakan kelompok invertebrata, yaitu hewan yang tidak memiliki tulang belakang.
Adapun, tiga persen sisanya merupakan kelompok vertebrata, hewan yang memiliki tulang belakang. Namun, perlu diingat bahwa pembagian hewan ke dalam dua kelompok tersebut bukanlah pembagian secara formal berdasarkan taksonomi, melainkan peninggalan sistem klasifikasi terdahulu.
Dari sekian banyak anggota kingdom Animalia, para ahli taksonomi melakukan klasifikasi berdasarkan empat hal, yakni simetri tubuh, rongga tubuh, jumlah lapisan tubuh, dan segmentasi tubuh.
Berdasarkan simetri tubuhnya, terdapat hewan yang memiliki simetri tubuh bilateral dan simetri tubuh radial.
Pada simetri tubuh bilateral, hanya terdapat satu bidang pembelahan khayal yang membagi tubuh sama besar sehingga memiliki bagian tubuh anterior (depan), posterior (belakang), dorsal (atas), dan ventral (bawah). Pada simetri radial, hanya memiliki bagian dorsal (atas) dan ventral (bawah) saja.
Berdasarkan jumlah lapisan tubuhnya, hewan terbagi menjadi hewan diploblastik dan triploblastik. Hewan diploblastik merupakan hewan yang tubuhnya memiliki lapisan ektoderm dan lapisan endoderm. Contoh hewan kelompok ini adalah Porifera.
Adapun hewan triploblastik adalah hewan yang tubuhnya memiliki tiga lapisan yaitu lapisan paling luar (ektoderm), lapisan tengah (mesoderm), dan lapisan dalam (endoderm). Hewan triploblastik ini terbagi menjadi tiga macam, yaitu Acoelomata, Pseudocoelomata, dan Coelomata.
Acoelomata adalah hewan yang bertubuh padat tanpa rongga (coelom) di antara usus dan tubuh bagian luarnya. Contoh dari hewan ini antara lain anggota Platyhelminthes (cacing pipih).
Pseudocoelomata adalah hewan yang memiliki rongga (coelom) di dalam saluran tubuhnya. Rongga tersebut berisi cairan, yang memisahkan alat pencernaan dengan lapisan mesoderm dan ektoderm. Contoh hewan dari kelompok ini adalah Nematoda (cacing gilig) dan Porifera.
Adapun Coelomata merupakan hewan yang memiliki rongga tubuh (coelom) berisi cairan dan memiliki sekat. Sekat-sekat tersebut berasal dari jaringan mesoderm.
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, kingdom Animalia dikelompokkan antara lain menjadi 14 filum. Keempat belas filum tersebut terdiri atas dua kelompok besar, yaitu invertebrata (tidak bertulang belakang) dan vertebrata (hewan bertulang belakang).
Klasifikasi Kingdom Animalia |
Berikutnya akan dijelaskan mengenai beberapa contoh filum dari anggota kingdom Animalia baik dari kelompok invertebrata maupun vertebrata.
Contoh anggota kingdom animalia berdasarkan filum-filum tersebut adalah Porifera, Cnidaria, Plathyhelminthes, Nematoda, Annelida, Mollusca, Echinodermata, Arthropoda, dan Chordata.