Apakah Anda pernah merasakan sakit kepala? Apa yang Anda lakukan untuk meredakan nyeri yang Anda derita?
Banyak cara yang dapat dilakukan, salah satu yang umum dilakukan orang adalah meminum obat sakit kepala yang dijual bebas di warung-warung.
Tahukah Anda, apakah yang menyebabkan obat sakit kepala tersebut dapat meringankan sakit kepala Anda? Khasiat yang dimiliki obat sakit kepala tidak terlepas dari senyawa kimia yang dikandungnya. Amatilah gambar berikut:
Pada gambar tersebut, dapatkah Anda menduga senyawa kimia apa yang terkandung dalam obat sakit kepala?
Parasetamol merupakan senyawa kimia organik yang banyak digunakan dalam obat sakit kepala karena bersifat analgesik (menghilangkan sakit). Senyawa organik lain yang bersifat analgesik adalah aspirin dan antalgin.
Selain sebagai obat kepala, senyawa organik banyak digunakan di bidang kesehatan sebagai obat bius dalam operasi bedah. Dengan menggunakan obat bius, pasien tidak merasakan sakit saat organ tubuhnya dibedah.
Senyawa organik yang digunakan sebagai obat bius, di antaranya kloroform (CHCl3), dietil eter (CH3CH2OCH2CH3), etilena (C2H4), dan halotena (F3CCHBrCl).
Di beberapa negara, dietileter sudah tidak digunakan lagi sebagai obat bius karena memilki efek samping yaitu menyebabkan gangguan pada saluran pernapasan. Mari, kita lihat struktur kimia dari senyawa-senyawa tersebut pada gambar berikut.
Negara-negara beriklim tropis seperti Indonesia, kaya akan keanekaragaman hayatinya. Banyak tanaman Indonesia yang diakui sebagai tanaman obat terhadap suatu penyakit.
Di antaranya, kunyit dan lidah buaya sebagai obat maag, daun muda jambu batu sebagai obat sakit perut, bawang putih untuk menurunkan kolesterol, dan daun sirih sebagai antiseptik.