Berikut ini akan dijelaskan tentang senyawa hidrokarbon, penggolongan hidrokarbon, hidrokarbon dalam kehidupan sehari hari, tata nama senyawa hidrokarbon, identifikasi senyawa hidrokarbon, senyawa alkana, senyawa alkena, alkuna, hidrokarbon jenuh, hidrokarbon tak jenuh.
Pengelompokan/ Penggolongan Senyawa Hidrokarbon
Senyawa hidrokarbon banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, gas elpiji, parafin, bensin, plastik, dan gas karbida. Senyawa-senyawa hidrokarbon yang sedemikian banyaknya itu dapat dikelompokkan ke dalam alkana, alkena, dan alkuna.
Apakah yang menjadi dasar pengelompokan tersebut? Apakah perbedaan antara alkana, alkena, dan alkuna? Bagaimana cara memberi nama senyawa hidrokarbon?
Untuk mengetahui perbedaan antara alkana, alkena, dan alkuna, perhatikanlah penjelasan berikut.
1. Penamaan Senyawa Hidrokarbon Berhubungan dengan Jenis Ikatan dan Jumlah Atom C
Jika diperhatikan secara saksama, perbedaan yang paling mencolok antara alkana, alkena, dan alkuna adalah jenis ikatannya. Senyawa alkana memiliki ikatan tunggal, sedangkan alkena dan alkuna berikatan rangkap.
Alkena berikatan rangkap dua, sedangkan alkuna berikatan rangkap tiga. Senyawa hidrokarbon yang berikatan tunggal disebut hidrokarbon jenuh.
Lawan dari hidrokarbon jenuh adalah hidrokarbon tak jenuh. Istilah hidrokarbon tak jenuh ini diberikan untuk senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap. Jadi, alkena dan alkuna termasuk hidrokarbon tak jenuh.
Selain kejenuhan senyawa, senyawa hidrokarbon juga dapat digolongkan berdasarkan tata namanya. Penamaan senyawa hidrokarbon bergantung pada jenis ikatan dan jumlah atom karbonnya.
Awalan senyawa hidrokarbon ditentukan berdasarkan jumlah atom C-nya. Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah tabel berikut.
Adapun akhiran nama senyawa hidrokarbon ditentukan berdasarkan jenis ikatannya. Tabel berikut menjelaskan hubungan antara jenis ikatan dan akhiran nama senyawa hidrokarbon.